Liputan6.com, Jakarta Liga Champions kembali hadir dengan format baru yang lebih segar. Persaingan musim ini diprediksi akan memunculkan beberapa kejutan menarik.
Format terbaru membuat fase liga terasa lebih hidup dibanding babak grup tradisional. Musim lalu terbukti, hasil di awal tidak selalu menentukan siapa yang akhirnya juara.
Juara bertahan bahkan sempat finis di peringkat 15 saat fase awal. Fakta ini membuktikan bahwa konsistensi jauh lebih penting dibanding start mulus.
Perbedaan finansial antar klub memang makin lebar. Namun, kejutan tetap bisa lahir dari tim yang tak diunggulkan sekalipun.
Itulah sebabnya, muncul daftar 10 tim kuda hitam yang berpotensi lolos ke babak gugur. Dari Inggris, ada nama besar yang sukses menembus daftar tersebut.
1. PSV
PSV kembali menjadi harapan terbesar Belanda di pentas Eropa setelah menyalip Ajax untuk merebut gelar juara musim lalu. Tim asal Eindhoven ini dikenal punya keseimbangan kuat di lini tengah.
Jerdy Schouten dan Joey Veerman menjadi motor permainan, sementara nama besar Ivan Perisic masih memberi kontribusi meski sudah berusia 36 tahun. Pengalaman sang winger veteran menjadi nilai tambah tersendiri bagi PSV.
Awal musim ini, Perisic langsung terlibat dalam empat gol dengan tiga assist dan satu gol. PSV juga tercatat memenangkan tiga dari empat laga liga pembuka, meski catatan Eropa mereka musim lalu terhenti pahit usai kalah agregat 9-3 dari Arsenal.
2. Galatasaray
Galatasaray mencatat gebrakan besar dengan mengamankan Victor Osimhen secara permanen setelah masa pinjaman yang sukses. Striker Nigeria itu ditebus dengan biaya 75 juta euro dan kini jadi pusat perhatian publik Turki.
Kehadiran Osimhen membuat asa Galatasaray di Liga Champions lebih realistis, meski catatan sejarah mereka tidak terlalu gemilang. Klub asal Istanbul itu belum punya tradisi kuat dalam ajang ini.
Prestasi terbaik Galatasaray hanyalah mencapai semifinal pada era European Cup tahun 1989. Meski begitu, tim raksasa seperti Liverpool dan Manchester City tetap tak akan senang bila harus berjumpa mereka di fase liga.
3. Club Brugge
Club Brugge menunjukkan kekuatan mereka saat menghancurkan Rangers dengan agregat 9-1 di babak playoff. Dalam kemenangan 6-0, lima pemain berbeda sukses mencetak gol.
Musim panas ini Brugge tidak banyak berbelanja, justru memberi kesempatan pada pemain muda. Empat rekrutan baru mereka bahkan masih berusia 21 tahun atau lebih muda.
Secara domestik, Brugge tiga kali finis di peringkat empat dalam empat musim terakhir. Sementara di Eropa, mereka melaju hingga perempat final 2025 sebelum dihentikan Aston Villa.
4. AS Monaco
AS Monaco kembali mencuri perhatian setelah delapan tahun lalu pernah menggebrak Eropa bersama Kylian Mbappe muda. Kini, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di kancah internasional.
Di Ligue 1, Monaco konsisten berada di papan atas meski belum benar-benar jadi pesaing utama gelar juara. Stabilitas ini menjadi modal berharga untuk kembali menantang klub-klub besar.
Skuad mereka dihuni pemain bertalenta seperti Mika Biereth, Denis Zakaria, dan Lamine Camara. Dengan Adi Hutter yang melatih sejak 2023, Monaco diyakini bisa memberi kejutan di Liga Champions.