Artha Graha melalui Artha Graha Network menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Perwakilan Artha Graha Network, Michael Iskandar menunjukkan ketertarikannya potensi pembangunan masa depan di IKN.
“Saya rasa pembangunan ini menarik, khususnya untuk sektor hospitality dan food & beverage (F&B). Itu akan kami pelajari lebih lanjut,” kata Michael dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8).
Beberapa perusahaan dari anak usaha Artha Graha seperti Bank Artha Graha Internasional, Electronic City, Discovery Hotels & Resorts, Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Takokak Win's Tea, Creative Event Entertainment, PT Samudera Indo Sejahtera (PT SIS Tual) akan meramaikan ekosistem investasi di IKN.
Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menjelaskan saat ini pemerintah memang berkomitmen terhadap kelanjutan pembangunan IKN. Lebih detail, Basuki menuturkan proyek yang saat ini menjadi prioritas adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
“Sekarang kita berada di KIPP 1A, terdapat Istana, di sebelah kanan adalah Legislatif, dan di sebelah kiri adalah Yudikatif. Ini semua akan kita bangun dalam tiga tahun. Saat ini pembangunan jalan di KIPP 1B juga sudah dimulai karena di sana ada beberapa investasi yang masuk,” kata Basuki.
Ia juga memberi penjelasan bahwa saat ini OIKN telah mendapat arahan agar pembangunan bangunan Yudikatif dan Legislatif bisa selesai dalam tiga tahun.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menilai dengan adanya komitmen kelanjutan pembangunan maka IKN membutuhkan berbagai ekosistem pendukung salah satunya terkait penunjang gaya hidup penduduknya
“Yang saat ini kami butuhkan agar ekosistem bisa berjalan adalah crowd, tempat-tempat keramaian dan juga lifestyle, seperti sarana olahraga. Jadi bukan sekadar memindahkan orang, tapi menciptakan kenyamanan agar betah tinggal di sini,” kata Roi.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto menambahkan bahwa saat ini IKN juga telah memiliki target pasarnya tersendiri. Hal ini karena IKN sudah mulai dihuni oleh 1.200 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masih ada 5.000 orang pekerja konstruksi. Selain itu, IKN juga memiliki ribuan turis lokal yang datang secara rutin.
“Ini yang sering ditanyakan investor: berapa target market-nya? Kami yakin pengelolaan aset seperti di SCBD bisa diterapkan di sini, melalui kerja sama B2B yang menjanjikan,” jelas Bimo.
Selain itu, Kementerian PAN-RB juga telah menyampaikan kepada OIKN agar menyusun kriteria prioritas pemindahan ASN. Hal ini karena sekitar 3.500 orang ASN dari 16 kementerian/lembaga telah terpilih untuk relokasi awal.