Liputan6.com, Jakarta Kobbie Mainoo menghadapi awal musim yang menantang di Manchester United. Gelandang muda ini jarang mendapatkan kesempatan bermain dalam beberapa pertandingan awal Premier League.
Meskipun berusia 20 tahun, Mainoo baru mengumpulkan 112 menit bermain sebagai pengganti. Situasi ini membuatnya penasaran mengenai posisi dan peran yang diinginkan manajernya, Ruben Amorim.
Mainoo bahkan sempat mencoba hengkang dengan status pinjaman sebelum jendela transfer musim panas ditutup. Hal ini menunjukkan ambisinya untuk tetap bersaing dan mempertahankan peluang masuk timnas Inggris menjelang Piala Dunia.
Mantan bek Manchester United, Wes Brown, menilai Mainoo perlu mencari klarifikasi langsung dari Amorim. Brown percaya komunikasi bisa membantu sang pemain memahami ekspektasi dan meningkatkan performanya.
Mainoo dan Tantangan Waktu Bermain
Mainoo belum memulai satu pun dari tujuh pertandingan Premier League musim ini. Satu-satunya kesempatan menjadi starter adalah saat melawan Grimsby Town di Carabao Cup.
Gelandang muda ini dikatakan bersaing langsung dengan Bruno Fernandes untuk salah satu dari dua posisi lini tengah yang tersedia. Kesempatan bermain yang terbatas membuatnya harus bersabar dan mencari jalan agar tetap berkembang.
“Mainoo ingin bermain,” ujar Wes Brown kepada Metro. “Ada sesuatu yang terjadi sehingga dia tidak mendapatkan starter dan jam bermain. Tapi Kobbie adalah pemain muda berbakat dan perlu bermain sepak bola pada usianya.”
“Secara internasional juga begitu. Dia pasti kecewa dengan bagaimana musim ini berjalan. Saya harap manajer dan dia berbicara, agar jelas apa yang diinginkan dan apa yang perlu ditingkatkan,” tambah Brown.
Persiapan Menuju Piala Dunia
Mainoo pastinya memikirkan peluangnya tampil di Piala Dunia musim panas mendatang. Untuk itu, ia membutuhkan menit bermain agar tetap berada dalam radar pelatih timnas Inggris.
Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa opsi pinjaman akan kembali dibahas pada Januari mendatang. Brown menekankan pentingnya komunikasi antara pemain dan manajer dalam menghadapi situasi ini.
“Dia mungkin berpikir, ‘Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.’ Piala Dunia akan datang, dan dia ingin terlibat, tapi dia harus bermain sepak bola,” kata Brown.
“Ini akan menjadi hal yang sulit dan saya tidak yakin apa yang terjadi selanjutnya. Satu-satunya hal yang bisa saya katakan, apakah dia berbicara dengan manajer untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang diinginkan darinya? Itu mungkin kejutan musim ini bagi semua orang bahwa dia belum berhasil menjadi starter,” lanjutnya.
Frustrasi dan Cara Menghadapinya
Kurangnya waktu bermain pasti membuat Mainoo merasa frustrasi. Hal ini wajar terjadi di banyak tim, terutama bagi pemain muda yang sedang mencari konsistensi.
Brown menekankan bahwa cara pemain menghadapi situasi ini menjadi kunci. Sikap profesional dan komunikasi yang baik bisa membantu manajer memperhatikan bakatnya.
“Ini akan membuatnya frustasi. Sangat frustasi. Dia pasti percaya seharusnya bisa bermain lebih lama, tapi hal ini terjadi di setiap tim,” ujar Brown.
“Saya pikir bagaimana dia menghadapinya dan melanjutkan perjuangan agar manajer juga memperhatikannya, itu yang penting,” tutup Brown.
Sumber: Metro