INFO NASIONAL – Di antara ratusan stan di Jakarta International Investment, Trade, Tourism & SME Expo atau JITEX 2025, tampil peserta dari kalangan disabilitas. Mereka antara lain berasal dari Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara Cahaya Batin Jagakarsa, serta Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI).
Adinda Safaria, petugas di stan ITMI, mengaku bangga bisa terlibat dalam ajang berskala internasional itu. “Akhirnya, pemerintah menggandeng kami. Ini kesempatan memperlihatkan bahwa kaum netra juga berdaya bagi kota dan negara,” ujarnya, Kamis, 18 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sekretaris Jenderal ITMI, Heri Mujianto, menegaskan tahun ini kali pertama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengajak kaum difabel ikut serta. “Pemerintah cukup perhatian dengan kami. Peluang kini lebih terbuka lebar, berkat jejaring yang terbangun akhirnya kami bisa hadir di JITEX,” katanya.
Organisasi ITMI memiliki 85 Dewan Pimpinan Daerah dan 13 Dewan Pimpinan Wilayah dengan sekitar 1.000 anggota di seluruh Indonesia. Di Jakarta, mereka aktif di lima kota administrasi. “Setiap Minggu anggota berkumpul di Jalan Taman Pendidikan, Fatmawati, untuk bermain musik, teater, membuat kerajinan tangan, dan kegiatan lain,” tutur Radja Lubis, pengurus ITMI Jakarta Selatan.
ITMI menampilkan dua stan. Satu memamerkan kerajinan tangan berupa gelang, kalung, dan aksesori. Stan lain memajang buku karya anggota serta mesin jilid Al-Quran braille. “Kami membuka donasi agar lebih banyak netra muslim memiliki Al-Quran. Kehadiran di JITEX menjadi cara kami menunjukkan kaum netra juga punya andil bagi Jakarta. Terima kasih kepada Pemprov yang memberi kesempatan ini,” ucap Radja.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menegaskan partisipasi penyandang disabilitas menjadi bukti inklusivitas JITEX. “JITEX bukan hanya arena promosi perdagangan, pariwisata, dan UMKM, tetapi juga representasi kemajuan bangsa yang merangkul seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Penegasan itu sejalan dengan pernyataan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, saat membuka JITEX pada 17 September. Ia menyebut JITEX bukan sekadar pameran, melainkan langkah nyata mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal maupun nasional. “Pemprov DKI Jakarta berkomitmen membangun ekosistem ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Pameran ini bukti bahwa dinamika Jakarta tetap terjaga dan terus membuka peluang baru,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno dalam pameran Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SMEs Expo (JITEX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu, 17 September 2025. Dok. Pemprov Jakarta
JITEX menampilkan produk unggulan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mulai dari kuliner, fesyen, kendaraan listrik, furnitur, hingga manufaktur. Pameran ini juga menjadi ruang pertemuan bisnis antara pemasok dan pembeli dari sektor swasta, BUMD, BUMN, pemerintah daerah, dan mitra internasional.
Selain pameran dagang, berbagai seminar dan talk show digelar membahas isu strategis, mulai dari pengembangan bisnis, investasi, hingga prospek ekonomi global. Hadir juga Jakarta International Collaboration Expo (JICE), yang diikuti 21 sister city, negara sahabat, perwakilan kedutaan besar, dan kamar dagang internasional.
JITEX menjadi platform strategis untuk mempertemukan pelaku usaha dengan pembeli potensial, termasuk 40 delegasi buyer internasional dari Brunei, Korea Selatan, Filipina, Hong Kong, Kamerun, Timor Leste, Laos, Malaysia, dan China, serta pembeli domestik dari Jabodetabek. Dengan partisipasi luas itu, Pemprov Jakarta menargetkan JITEX 2025 membukukan transaksi sebesar Rp14,9 triliun, melampaui capaian tahun lalu Rp12,9 triliun.
Wakil Gubernur Rano Karno optimistis target itu tercapai. “Melihat antusiasme peserta dan pengunjung yang terus meningkat dari tahun ke tahun, saya yakin JITEX 2025 bisa mencapai nilai transaksi hingga Rp14,9 triliun. Saya optimistis JITEX 2025 akan semakin memberikan dampak nyata bagi perekonomian Jakarta dan Indonesia,” katanya.
Optimisme itu kian kuat dengan terjalinnya kolaborasi antara Pemprov Jakarta dan Pemerintah Kota Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, pada hari kedua JITEX. Kerja sama bidang pelayanan publik dan pembangunan kota itu ditandai penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Wagub Rano dan Gubernur Kota Kinshasa, Daniel Bumba Lubaki.
Menurut Wagub Rano, kemitraan ini membuka kolaborasi di berbagai sektor, sejalan dengan visi Jakarta menuju kota global. “Jakarta dan Kinshasa sama-sama menghadapi tantangan urbanisasi, krisis iklim, dan pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.
Bagi Jakarta, langkah itu sejalan dengan visi menuju Top 20 Global City yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan. Visi tersebut diwujudkan melalui pembangunan transportasi massal MRT, LRT, dan Transjakarta, kawasan berbasis transit-oriented development, hingga pengelolaan sampah dengan konsep waste to energy untuk mendukung pengurangan emisi karbon 30 persen pada 2030.
Kerja sama ini juga akan menyasar sektor olahraga, kepemudaan, pelestarian budaya, dan ekonomi kreatif. “Karena itu, saya berharap kerja sama ini membawa manfaat nyata bagi Jakarta dan Kinshasa,” pungkas Wagub Rano. (*)