Hasil Galatasaray vs Union Saint-Gilloise: Tuan Rumah Tumbang, Rekor 33 Laga Tak Terkalahkan Pupus

Liputan6.com, Jakarta Galatasaray harus menelan pil pahit di hadapan pendukungnya sendiri setelah rekor 33 pertandingan tak terkalahkan di Rams Park berakhir. Klub raksasa Turki itu dipaksa menyerah 0-1 dari tamunya, Union Saint-Gilloise, dalam lanjutan fase liga UEFA Champions League (UCL), Rabu (26/11/2025) dini hari WIB.

Secara statistik dan performa di UCL musim ini, Galatasaray seharusnya tampil dominan. Namun skenario yang terjadi justru sebaliknya. Union Saint-Gilloise tampil lebih agresif dan menciptakan peluang-peluang berbahaya sejak menit awal.

Menjelang setengah jam laga berjalan, Promise David hampir membuka skor ketika bola liar dari sebuah umpan silang jatuh tepat di depannya. Sayangnya, sepakan jarak dekat sang striker hanya melenceng tipis di sisi kanan gawang, sebuah peluang emas yang seharusnya bisa berbuah gol.

Galatasaray sempat memberikan ancaman balik. Gabriel Sara melepaskan tembakan kaki kiri jarak jauh yang mengenai tiang dan memantul keluar, membuat Rams Park seisi stadion terperangah. Namun ancaman itu tak membuat Union gentar.

Sebaliknya, Ross Sykes nyaris membawa tim tamu unggul lewat tandukannya yang justru membentur mistar gawang. Dua kali kayu gawang digetarkan oleh kedua tim, namun tak ada gol sampai jeda.

Memimpin klasemen Süper Lig tidak membuat Galatasaray tampil setenang biasanya. Belum genap 15 menit babak kedua berlangsung, gawang mereka justru runtuh.

Union Saint-Gilloise membuka keunggulan pada menit ke-57 melalui skema yang rapi. Raul Florucz melepaskan umpan terobosan cerdik kepada Adem Zorgane, yang kemudian mengirim umpan mendatar ke mulut gawang.

Promise David, yang sebelumnya buang peluang, kali ini tak menyia-nyiakan kesempatan dan menyontek bola dari jarak sangat dekat menjadi gol.

Ironisnya, David baru saja terhindar dari potensi kartu merah beberapa menit sebelum mencetak gol, setelah aksinya mengenai Uğurcan Çakır namun dianggap tidak layak mendapat kartu kedua oleh wasit.

Tertinggal di kandang sendiri membuat Galatasaray meningkatkan intensitas serangan. Gabriel Sara kembali mengancam lewat sundulan yang bisa ditepis kiper Kjell Scherpen.

Dari situasi sepak pojok setelahnya, Davinson Sánchez mendapatkan peluang emas. Tetapi alih-alih menyamakan kedudukan, tembakannya justru melambung tinggi meski gawang sudah terbuka lebar, momen yang merangkum buruknya performa Galatasaray malam itu.

Petaka tuan rumah semakin lengkap setelah Arda Ünyay, yang baru masuk di babak kedua, diganjar kartu kuning kedua menjelang akhir laga. Dengan 10 pemain dan waktu yang semakin menipis, Galatasaray tak mampu lagi mengejar ketertinggalan.

Galatasaray: Ugurcan Cakir; Ismail Jakobs, Abdülkerim Bardakci, Davinson Sanchez, Roland Sallai; Ilkay Gundogan, Lucas Torreira; Baris Alper Yilmaz, Gabriel Sara, Leroy Sane; Mauro Icardi.

Pelatih: Okan Buruk.

Union Saint-Gilloise: Kjell Scherpen; Ross Sykes, Christian Burgess, Kevin Mac Allister; Ousseynou Niang; Kamiel Van de Perre, Adem Zorgane, Anan Khalaili; Anouar Ait El Hadj; Raul Florucz, Promise David.

Pelatih: David Hubert.