Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi muslim asal Inggris, Harris J menandai kembalinya ke kancah musik dengan merilis sebuah lagu terbaru yang diberi judul "Hayati". Lagu ini menjadi penanda Harris J yang kembali berkarya lagi setelah beberapa waktu tidak merilis karya baru.
"Hayati" sendiri merupakan title track dari mini album atau extended play (EP) terbarunya yang bertajuk "Revival". EP ini berisi enam lagu yang merefleksikan keyakinan yang dianutnya, di mana setiap lagu menyajikan cerita yang berbeda-beda. Secara keseluruhan, proyek "Revival" dirancang untuk tetap bersemangat dan bertempo tinggi.
Sembari melakukan promosi, pelantun lagu “Salam Alaikum” ini pun berencana untuk segera menggelar kembali tur dan konser dengan album terbarunya. Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk dalam rencana turnya dalam waktu dekat.
Melalui album "Revival", Harris J ingin menyampaikan pesan-pesan yang mendalam namun dengan cara yang menyenangkan dan tidak terkesan terlalu serius. Ia mengangkat topik-topik seperti doa, cinta kepada Nabi, hingga belas kasihan Tuhan dalam balutan musik yang ringan agar mudah diterima oleh pendengar.
Makna Lagu “Hayati”
Secara singkat, Harris mengungkapkan bahwa “Hayati” bukanlah lagu romantis pada umumnya. Alih-alih mengisahkan romantisme sebuah hubungan yang telah terjalin, Harris J justru memilih untuk mengangkat cerita tentang proses sebelum seorang pria melamar pujaan hatinya.
Bagi Harris, fase pendekatan termasuk saat berbicara dengan ayah sang kekasih, adalah bagian yang jarang diangkat menjadi sebuah lagu karena tidak terlalu diromantisasi. Ia merasa belum banyak musisi yang menulis lagu tentang proses tersebut, sehingga ia tertarik untuk menuangkannya dalam sebuah karya yang ia sebut sebagai lagu cinta yang sedikit lebih rumit.
“Saya ingin membuat lagu tentang bagian sebelum (melamar) dan semacam mencerminkan bagaimana perasaan saya ketika saya menjalani proses (melamar) itu, dan kemudian saya bertanya kepada beberapa teman saya yang telah berhasil, dan saya ingin tahu pendapat mereka juga tentang hal itu. Tapi ya, pada akhirnya, lagu ini seperti sebuah lagu cinta, tapi sedikit lebih rumit,” jelas Harris.
Proyek Refleksi Diri
Untuk Harris, “Revival” bukan hanya sekadar mini album yang ia garap, tetapi merupakan sebuah proyek yang merefleksikan keyakinan miliknya. Dengan total 6 lagu dalam album tersebut, Harris mengangkat topik-topik yang dianggapnya serius seperti doa, cinta pada Nabi, hingga belas kasihan Tuhan.
Meski demikian, ia sengaja mengemas lagu-lagu tersebut dengan aransemen musik yang bersemangat dan bertempo tinggi, bukan dalam bentuk balada yang mendayu-dayu. Tujuannya adalah untuk memberi kesan bahwa orang religius tidak selalu seseorang yang serius dan selalu membahas topik serius.
“Karena pada akhirnya, hanya karena kamu orang beriman, bukan berarti kamu harus selalu menganggap diri sendiri serius. Ada cara untuk mengakses keindahan Islam dan merasakan keajaiban Allah dan kehadirannya dengan cara yang ringan, tidak harus selalu serius,” ucap Harris.
Tetap Pada Lagu Islami
Harris beranggapan bahwa fokus musiknya berkaitan erat dengan keyakinannya. Bagi Harris, iman adalah hal yang paling penting dan menjadi kompas dalam hidupnya yang sibuk, dan ia ingin menggambarkannya melalui karya musiknya.
Keyakinan akan adanya surga dan neraka serta kehidupan di dunia ini juga mendorongnya untuk menjadikan musik sebagai media ekspresi atas apa yang ia rasakan. Oleh karena itu, ia tidak ingin lagi membuat musik tentang hal lain selain keyakinannya saat ini.
“Saya memiliki kreativitas dan kebebasan untuk dapat membahas apa yang saya ingin dalam musik saya. Jadi, mengapa saya harus membahas hal lain? (Menurut saya) Ini adalah hal yang paling penting, jadi inilah yang harus saya nyanyikan. Saya tidak hanya bernyanyi tentang agama, tetapi tentang bagaimana iman membantu saya dalam hidup saya sehari-hari,”