Gelar Pahlawan Nasional, Public Virtue: Soeharto Bagian dari Otoritarianisme Masa Lalu

1 month ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

PUBLIK Virtue Research Institute atau PVRI mengkritik rencana pemberian gelar pahlawan nasional bagi mantan presiden Soeharto. Lembaga kajian demokrasi dan kebijakan publik ini menilai, rencana tersebut justru melengkapi segala fenomena kembalinya otoritarianisme Orde Baru.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Direktur Eksekutif PVRI Muhammad Naziful Haq berpendapat, dalam situasi yang telah menyebabkan erosi demokrasi, semestinya dipilih figur yang laik atau memiliki makna demokrasi dan reformasi bersejarah. Soeharto, bukan nominasi yang tepat untuk diberikan gelar pahlawan nasional.

"Secara historis, Soeharto adalah bagian otoritarianisme masa lalu yang mengkhianati cita-cita kemerdekaan," kata Naziful dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Oktober 2025.

Dia menilai, rencana pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto tidak terlepas dari kian meningkatnya militerisme dan pembungkaman suara kritis yang menandakan babak baru kembalinya otoritarianisme.

PVRI, dia melanjutkan, menilai pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto tidak saja mengkooptasi struktur pemerintahan, namun juga menjadi upaya untuk memutihkan sejarah sebagai basis legitimasinya.

"Ini bukan preseden yang positif untuk iklim demokrasi di Indonesia," ujar Naziful.

Pada Kamis 23 Oktober lalu Kementerian Sosial mengusulkan nama Suharto dan 39 nominasi lainnya kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk diberikan gelar pahlawan nasional.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, 40 nama yang diusulkan kepada Ketua Dewan Gelar sekaligus Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah memenuhi syarat formil. Namun, terkait keputusan diterima atau tidak, Siafullah menyerahkan penuh kepada Fadli Zon.

Adapun, tata cara penetapan pahkawan nasional diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Dalam aturan ini, setiap orang, lembaga, atau kelompok dapat mengusulkan nama calon pahlawan nasional.

Nama Soeharto diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada Kementerias Sosial. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur mengatakan, usulan nama Soeharto diajukan oleh Bambang Sadono Center pada Oktober tahun lalu.

Pendiri Bambang Sadono Center adalah Bambang Sudono, politikus Partai Golkar atau partai yang dibesarkan Soeharto selama 32 tahun berkuasa.

Masalahnya, Soeharto dianggap tak laik untuk diberikan gelar pahlawan nasional. Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya mengatakan, Suharto bukan seorang taulan karena diduga terlibat dalam sejumlah kasus pelanggaran HAM berat saat memimpin.

Pemberian gelar pahlawan nasional, dia melanjutkan, juga berpotensi menghambat penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat, serta menjadi penanda jika negara mengabaikan catatan buruk Suharto.

"Pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto makin mempertebal impunitas," ujar Dimas.

Read Entire Article