Liputan6.com, Jakarta Film terakhir yang menampilkan Gal Gadot, Snow White, gagal total di pasaran. Dilansir dari Deadline pada Senin (18/8/2025), Disney bahkan dilaporkan mencatat kerugian besar karena film ini, mencapai US$115 juta, atau sekitar Rp1,8 triliun.
Gal Gadot ternyata sempat ditanya soal kegagalan Snow White dalam program wawancara selebriti di Israel, The A Talks, Kamis pekan lalu. Diwartakan The Jerusalem Post, pewawancara bertanya apa ia kesal dengan hasil film ini yang gagal total.
"Pertama-tama, saya harus mengakui bahwa saya sangat menikmati pembuatan film ini," kata bintang Wonder Woman.
Pemeran Evil Queen ini kemudian mencatat ada perubahan besar setelah 7 Oktober 2023, menandai serangan Hamas ke Israel. Sejak itu, ia merasa dipaksa untuk bicara menentang negaranya, Israel.
"Lalu 7 Oktober terjadi, dan apa yang terjadi di berbagai industri, termasuk Hollywood, adalah adanya tekanan besar pada selebritas untuk bersuara menentang Israel," Gal Gadot menyambung.
Wanita 40 tahun ini juga mencoba menjelaskan pada orang-orang mengenai "kenyataan dan apa yang terjadi" dari perspektifnya. Namun hasilnya tak sesuai harapan. "Saya kecewa karena film tersebut sangat terpengaruh oleh hal itu dan tidak mendapat hasil baik di box office," keluhnya.
Gal Gadot kembali menuai pro dan kontra masyarakat dunia setelah bersuara mengenai dukungannya kepada Israel di tengah bentrokan Gaza yang kembali memanas. Ia meminta para pendukung Israel agar berdonasi. "Israel is under attack and we need your sup...
Sempat Ditanya soal Rachel Zegler
Gal Gadot juga sempat ditanya mengenai pengalamannya bekerja bersama Rachel Zegler sang pemeran Snow White, yang dikenal sebagai pendukung Palestina.
"Saya bahkan senang bekerja dengan Rachel Zegler. Kami tertawa, mengobrol, dan itu menyenangkan. Saya sebelumnya yakin film ini akan sukses besar," Gal Gadot mengenang.
Sekadar mengingatkan, sempat muncul isu bahwa hubungan Gal dan Rachel tak akur karena beda arah dukungan ini. Dilansir dari People pada Maret lalu, sejumlah sumber anonim yang dihubungi media ini menyatakan bahwa terasa ketegangan dalam hubungan keduanya.
“[Rachel Zegler] tak punya persamaan apa pun dengan Gal Gadot, seorang ibu dengan empat anak,” kata seorang sumber. Diteruskan, “Ditambah lagi, pandangan politik mereka berbeda, menambah ketegangan yang ada.”
Beda Pandangan Gal Gadot dan Rachel Zegler
Seperti diketahui, Gal Gadot kelahiran Israel yang pernah bergabung dengan Israel Defense Forces atau IDF. Ia bergabung selama dua tahun sebagai bagian dari wajib militer, dan bertugas sebagai instruktur kebugaran.
Gal Gadot juga dikenal vokal menyuarakan kepentingan Israel. Sementara Rachel Zegler selama bertahun-tahun menyuarakan dukungan kepada Palestina terkait konflik di Gaza.
“Always remember, free Palestine,” tulis sang aktris di platform X atau Twitter pada 2024 lalu. Sementara Time Magazine mencatat pada 2021 Rachel Zegler mencuit, “Aku sudah menyatakan secara terbuka sejak 2021 bahwa aku pro-Palestina.”
Unjuk Rasa di Israel
Sementara itu perkembangan terbaru dari konflik di Palestina, ratusan ribu orang berkumpul di Israel untuk menuntut diakhirinya perang di Gaza dan mendesak tercapainya kesepakatan pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas.
Diwartakan kanal Global Liputan6.com, penyelenggara aksi memperingatkan bahwa rencana pemerintah Israel merebut kendali Kota Gaza justru membahayakan sekitar 20 sandera yang masih berada di tangan Hamas.
Dilansir BBC, sebagai bagian dari gelombang protes, digelar aksi mogok nasional sehari yang membuat jalan, kantor, dan universitas di sejumlah wilayah ditutup. Hampir 40 orang ditangkap sepanjang aksi berlangsung.