Dwi Fungsi Membahayakan Profesionalisme Militer

5 days ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Dwi Fungsi Membahayakan Profesionalisme Militer Sejumlah anggota TNI melakukan atraksi terjun payung saat gladi bersih Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara (Lanud) Suparlan Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

Pakar politik dari The Australian National University (ANU), Marcus Mietzner, mengingatkan bahwa ekspansi peran militer di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berpotensi membahayakan demokrasi di Indonesia. 

Menurut Mietzner, langkah tersebut harus dipahami dalam konteks politisasi rezim, bukan semata-mata menghidupkan kembali dwifungsi ABRI ala Orde Baru.

“Apa yang dilakukan oleh Prabowo bisa membahayakan demokrasi, bisa membahayakan juga peran profesional TNI. Tapi itu sama sekali berbeda dengan konsep dwifungsi yang dipraktikkan pada awal zaman Soeharto,” katanya dalam peluncuran Jurnal Prisma edisi khusus bersama LAB 45 bertajuk “Hubungan Sipil-Militer di Tengah Krisis Demokrasi” di Jakarta, hari ini.

Marcus menjelaskan, pada masa Orde Baru, dwifungsi militer menempatkan TNI dan Polri (saat itu masih ABRI) sebagai aktor utama yang ikut menjalankan pemerintahan. Sedangkan dalam situasi saat ini, TNI lebih difungsikan sebagai alat untuk memperkuat konsolidasi kekuasaan presiden.

“Dwifungsi militer era Soeharto memberikan peran pemerintahan kepada ABRI secara keseluruhan. Yang menjadi aktor utama waktu itu adalah TNI, bukan Soeharto. Sementara di era Prabowo, TNI diposisikan bukan di depan, melainkan sebagai pembantu dalam upaya rezim mengonsolidasikan posisinya,” jelas Marcus.

Menurutnya, tujuan Presiden Prabowo bukanlah untuk menghidupkan kembali dwifungsi, melainkan memanfaatkan TNI agar tetap berada di bawah kendali presiden dan menopang kekuasaan.

“Tujuannya Prabowo bukan untuk mengembalikan dwifungsi karena itu bukan dalam agenda dan kepentingan dia. Sebagai seorang presiden, dia punya kepentingan supaya TNI tetap diposisikan di bawah kendali presiden,” tegas Marcus.

Selain itu, Ia mengingatkan agar diskursus publik jangan terjebak pada obsesi terhadap isu kebangkitan dwifungsi. Sebaliknya, yang lebih berbahaya justru terletak pada strategi politik baru yang menempatkan TNI dalam peran pendukung konsolidasi kekuasaan rezim.

“Prabowo menurut saya lebih canggih. Ini suatu konsep baru yang disesuaikan dengan zaman abad ke-21, di mana TNI bukan lagi ditempatkan paling depan seperti dwifungsi, tapi diberikan peran untuk memperkuat posisi seorang presiden dengan agenda konsolidasi kekuasaan,” tambahnya.

Senada dengan itu, peneliti dari Lab 45, Baginda Muda Bangsa, menilai bahwa fenomena militerisasi birokrasi yang mulai nampak telah berjalan seiring dengan menguatnya populisme.

“Militerisasi birokrasi beriringan dengan menguatnya populisme. Jadi ada kepentingan dari pemimpin sipil yang terpilih dengan narasi populis tadi untuk menjalankan kebijakan-kebijakannya secara cepat, dan biasanya dalam konteks demokrasi ini tidak berjalan,” ujar Baginda. (Dev/P-1)

Read Entire Article