Jakarta, VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyalahkan kaum radikal kiri atas penembakan yang menewaskan influencer pendukungnya, Charlie Kirk, beberapa waktu lalu. Trump menuding retorika kelompok radikal kiri yang melabeli Kirk sebagai NAZI dan pembunuh massal ikut berkontribusi terhadap tragedi tersebut.
Trump juga melabeli kelompok radikal kiri sebagai teroris. Lantas apakah fenomena radikal kiri juga ada di Indonesia?
Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Sugiat Santoso, mengatakan istilah kiri di Indonesia dan Amerika Serikat memiliki konteks yang berbeda. Menurut dia, kiri di Indonesia identik dengan komunisme atau marxisme, sementara di Amerika Serikat lebih dekat dengan liberalisme atau sosial-demokrat.
"Itu seba...