New Delhi, VIVA – Kerusuhan di Nepal membangkitkan kecurigaan akan keterlibatan pihak asing. Dalam sebuah laporan yang dikutip media India, The Sunday Guardian, lebih dari $900 juta (setara Rp14 triliun) bantuan AS telah dikucurkan untuk mendanai aksi demo berdarah Nepal.
Pengunduran diri Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli pekan lalu, yang dipicu aksi protes berminggu-minggu oleh kelompok yang menyatakan diri sebagai "Generasi Z", telah menewaskan sedikitnya 30 orang dan membakar gedung-gedung pemerintahan serta bangunan komersial, menjerumuskan negara itu ke dalam ketidakpastian politik.
Ledakan kemarahan kaum muda dipicu atas maraknya korupsi di kalangan pejabat negara, flexing, pengangguran, dan larangan media sosial. Disisi lain, sejarah mencatat ada...