Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPA) Kabupaten Merangin, Jambi, terus memantau perkembangan kasus penculikan Bilqis.
Dinas yang intens mendampingi Suku Anak Dalam (SAD) ini sebelumnya turut serta membantu kepolisian untuk penjemputan korban penculikan itu.
Pekerja Sosial Ahli Muda Dinsos PPA Merangin, Azrul Affandi, salah satu yang turut menjemput Bilqis dan dekat dengan Suku Anak Dalam, mengatakan pihaknya menduga terdapat satu orang yang dipercayai kelompok Suku Dalam yang mengenalkan pada Meriana alias Meri. Sebab, Suku Anak Dalam biasanya tidak bisa dengan mudah percaya kepada orang yang baru dikenal.
Meri merupakan salah satu tersangka di kasus penculikan dan TPPO Bilqis. Meri membeli Bilqis seharga Rp 30 juta dari tersangka Nadia Hutri. Meri lalu menjual Bilqis ke Suku Anak Dalam dengan modus mengaku sebagai orang tua kandung Bilqis dan tidak mampu lagi merawat dan ingin menjual Bilqis.
"Pasti ada yang memberikan kepercayaan bahwa anak (Bilqis) itu aman. Intinya, harus dicari dahulu siapa yang mengenalkan Meri ke Suku Anak Dalam. Pasti ada yang berkomunikasi untuk terima anak itu dan menyatakan aman (untuk diadopsi)," katanya, kepada kumparan, Jumat (21/11).
Karena itu, menurut Azrul, orang ini harus ditangkap polisi.
"Jadi cari dahulu perantara dan pengenal awal, dalam urusan apa pun (termasuk adopsi Bilqis). Kalau itu tidak kuat (memberikan kepercayaan), tidak bisa ujug-ujug datang," katanya.
Azrul mengatakan biasanya Suku Anak Dalam yang didampinginya, termasuk kelompok Tumenggung Sikar dan Begendang, selalu menghubungi dia jika ada sesuatu yang penting untuk diputuskan. Namun, tidak dengan adopsi Bilqis kala itu.
Belum Dapat Info Anak Lain yang Diadopsi
Kepala Bidang Pemberdayaan Dinsos PPA Merangin, Gatot, mengatakan terdapat 15 kelompok Suku Anak Dalam (Orang Rimba) yang tersebar di enam kecamatan, Kabupaten Merangin. Tidak hanya Kabupaten Merangin, terdapat kabupaten lain yang dihuni Suku Anak Dalam.
" Di Merangin tumenggungnya ada 15, yang tersebar di 6 kecamatan yang berada di Pamenang, Bangko Barat, Kecamatan Nalo Tantan, Tabir, dan Tabir Selatan," katanya.
Di antara 15 kelompok itu, pihaknya belum mendapatkan informasi dari Suku Anak Dalam soal adanya kabar anak adopsi lain selain Bilqis.
"Tapi, kita juga dapat informasi dari pihak kepolisian bahwa pengakuan Meri seperti itu (ada anak lain ke suku pedalaman). Cuma kita tidak tahu ke mana saja arahnya," katanya.
Sementara itu, Azrul juga mengatakan sampai saat ini pihaknya juga tidak mendapatkan pengaduan terkait kehilangan anak.
"Belum ada pengaduan. Walau sudah heboh seperti ini, juga belum ada pengaduan. Kalau ada kehilangan bayi, seharusnya langsung mengadu ke kami," katanya.
Dia hanya mengetahui terdapat bayi berusia satu sampai dua bulan yang dibantu dengan diberi ASI oleh Suku Anak Dalam atau disusui. Infonya anak itu merupakan anak dari ibu yang hamil di luar pernikahan, sehingga dibantu dirawat SAD. Tidak ada persoalan mengenai penjualan 9 anak itu.
.png)
3 weeks ago
8






















