Data Bocor, Amerika Disebut Dalang Demo Chaos Nepal

3 days ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Demo Nepal yang berujung kerusuhan dan penggulingan parlemen disebut didalangi Amerika Serikat (AS). Hal ini dimuat laman India, The Sunday Guardian.

Setidaknya ada tulisan yang dimuat laman itu. Tulisan pertama berjudul "Turmoil in Nepal revives suspicions of U.S. involvement".

"Catatan-catatan AS yang telah dideklasifikasi dan kesaksian sejarah yang dibaca oleh Sunday Guardian memperjelas bahwa Amerika Serikat telah berulang kali menggunakan Nepal sebagai panggung untuk pertempuran rahasianya, pertama melawan China selama Perang Dingin, kemudian di bawah 'perang melawan teror'," tulis laman itu, dikutip Rabu (17/9/2025).

"Jejak dokumen tidak dapat disangkal,"tambahnya.

Laman itu merujuk sebuah memorandum rahasia yang disiapkan untuk komite aksi rahasia Presiden Nixon pada Januari 1971. Ini merinci 'operasi-operasi Tibet' CIA, termasuk propaganda, intelijen, dan aktivitas paramiliter yang dijalankan dari India dan Nepal.

Dimuat juga bagaimana memo tersebut mengakui tim-tim radio Tibet yang dilatih CIA beroperasi di sepanjang perbatasan utara Nepal. Laman itu menyebut pasukan ini, yang dipersenjatai dan dibimbing oleh CIA sejak awal 1960-an, melancarkan serangan lintas batas ke Tibet yang dikuasai China.

"Program ini secara resmi didukung oleh Henry Kissinger dan pejabat tinggi Departemen Luar Negeri pada 31 Maret 1971," katanya.

Dokumen Pergantian Rezim

Dalam naskah lain The Sunday Guardian juga menulis bagaimana media itu mendapatkan dokumen internal yang membuktikan adanya rencana untuk melakukan pergantian rezim di negara Himalaya tersebut. Dikatakan bahwa ada detail yang dibagikan oleh seorang whistleblower tingkat tinggi yang memiliki akses ke informasi sensitif.

Ini terkait dana-dana yang disalurkan AS melalui sejumlah organisasi dan program-program di Nepal. Bahkan angkanya hingga US$ 900 juta (sekitar Rp 14 triliun).

"Keluaran program yang diterbitkan oleh organisasi-organisasi demokrasi AS, menunjukkan bahwa sejak tahun 2020, lebih dari US$900 juta bantuan AS telah disalurkan ke Nepal," muat laman itu dalam artikel kedua "$900 million allocation raises spectre of U.S. hand in Nepal".

"Sebagian besar disalurkan ke kegiatan tata kelola pemerintahan, media, sipil, dan elektoral yang dijalankan oleh konsorsium CEPPS yang berbasis di Washington, (meliputi) Institut Demokratik Nasional (NDI), Institut Republik Internasional (IRI), dan Yayasan Internasional untuk Sistem Elektoral (IFES)," katanya lagi.

"Skala investasi ini tidak biasa untuk negara seukuran Nepal,".

Disebut bagaimana di Mei 2022, USAID menandatangani Perjanjian Tujuan Pembangunan (DOAG) senilai US$402,7 juta dengan Kementerian Keuangan Nepal. Hingga Februari 2025, US$158 juta telah dicairkan, menyisakan $244,7 juta yang belum terpakai.

Secara paralel, Perjanjian Millennium Challenge Corporation (MCC) senilai US$500 juta, ditandatangani pada tahun 2017. Hingga awal 2025, baru US$43,1 juta (8,63%) dana MCC yang telah dicairkan, tetapi periode implementasi diperpanjang, sehingga proyek infrastruktur dan tata kelolanya tetap berjalan.

"Jika digabungkan, kedua paket ini USAID dan MCC, menjadikan total komitmen AS mencapai lebih dari US$900 juta," tambah laman itu lagi.

The Sunday Guardian, juga merinci dokumen sejumlah proyek. Ada proyek 4150 (Proses Demokratis), yang memiliki komitmen sebesar US$8 juta, dengan US$5.028.238 (62,85%) telah dibelanjakan hingga Februari 2025.

Ada pula Proyek 4177 (Pusat Sumber Daya Demokrasi Nepal (DRCN)). Dana yang dialokasikan sebesar US$500.000, yang telah dicairkan sepenuhnya pada Juli 2023.

"Nepal kini menunjukkan pola yang sama: alokasi dana yang besar, mitra pelaksana yang sama, penekanan pada pemuda, masyarakat sipil, dan tata kelola pemerintahan-yang kemudian diikuti oleh pergolakan politik," ujar laman itu.

"Dengan kepergian Oli, pertanyaan yang muncul tak terelakkan: seberapa besar turbulensi demokrasi Nepal bersifat organik, dan seberapa besar yang telah dipupuk oleh intervensi eksternal yang berkelanjutan dan didanai dengan baik selama bertahun-tahun?," tambahnya.

"Yang jelas, angka-angka ini bukanlah angka abstrak. Angka-angka ini tercantum dalam perjanjian resmi, surat, dan kode proyek... Jika dijumlahkan, angka yang muncul-lebih dari US$900 juta-mewakili salah satu investasi demokrasi AS per kapita terbesar di kawasan ini," muatnya lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Gen Z Nepal Murka, Rumah Eks PM Dibakar & Menkeu Dikejar Massa

Read Entire Article