INFO NASIONAL – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono, mendapat dukungan dari Aceh sampai Papua untuk maju menjadi kandidat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan periode 2025 – 2030. Dukungan ini diwujudkan dalam sebuah ikrar dan deklarasi yang dikumandangkan 33 wilayah di seluruh Indonesia pada Pertemuan Silaturahmi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan di Hotel Sheraton, Jakarta, Kamis, 18 September 2025 malam.
“Kami semua telah berkomitmen untuk mendukung, mengusung, dan memilih Bapak Haji Muhamad Mardiono untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan periode 2025-2030,” kata Djainudin Lonek, Ketua DPW PPP Nusa Tenggara Timur, yang mewakili pimpinan-pimpinan wilayah itu sesaat sebelum ikrar dimulai.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Adapun 33 wilayah itu, lanjut Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan, Imam Fauzan Amir Uskara, yakni: Aceh diwakili Ketua DPW, Sumatera Utara diwakili Ketua DPW, Sumatera Barat diwakili Sekretaris DPW, Riau diwakili Ketua DPW, Kepulauan Riau diwakili Ketua DPW, Jambi diwakilkan Ketua DPW, Sumatera Selatan diwakilkan Ketua DPW.
Sementara itu perwakilan Bengkulu diwakilkan Ketua DPC Seluma, perwakilan Lampung diwakilkan Ketua DPC Way Kanan, perwakilan Banten diwakilkan Ketua DPC Lebak, DKI Jakarta diwakilkan Ketua DPW, perwakilan Jawa Barat diwakilkan Ketua DPC Kota Cimahi, Jawa Tengah diwakilkan Sekretaris DPW dan Ketua DPC Sukoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta diwakilkan ketua DPW.
Dari perwakilan Jawa Timur hadir Ketua DPC Lamongan dan Bangkalan, Bali diwakilkan Ketua DPW, NTB diwakilkan Ketua DPW, NTT diwakilkan Ketua DPW, Kaltara diwakilkan Ketua DPW, Sulawesi Selatan diwakilkan Ketua DPW, Sulawesi Barat diwakilkan Sekretaris DPW, Sulawesi Tenggara diwakilkan Ketua DPW, Sulawesi Utara diwakilkan Sekretaris DPW, Gorontalo diwakilkan Ketua DPW, Maluku Utara diwakilkan Ketua DPW, Papua diwakilkan Ketua dan Sekretaris DPW, Papua Barat diwakilkan Ketua dan Sekretaris DPW, Papua Barat Daya diwakilkan Ketua DPW, Papua Tengah diwakilkan Ketua DPW, Papua Selatan diwakilkan Ketua DPW, Papua Pegunungan diwakilkan Ketua DPW, serta dari Bangka Belitung dan Kalimantan Selatan.
Suasana rapat para pengurus DPP, DPW, DPC, PAC, ranting, kader, dan simpatisan PPP saat mendukung Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono pada Pertemuan Silaturahmi DPW se-Indonesia di Hotel Sheraton, Jakarta, pada Kamis, 18 September 2025. TEMPO | Hendy Mulia
Imam Fauzan mengatakan, selain mendukung Mardiono menjadi Ketua Umum DPP PPP masa bakti 2025-2030 dalam pemilihan ketua umum pada Muktamar X 27 – 29 September 2025 mendatang di Jakarta, mereka juga siap menjaga dan mengawal pelaksanaan Muktamar X DPP PPP dengan baik, kondusif dan penuh silaturahim sebagai partai Islam ahlus sunnah wal jama'ah.
“Kami juga mengimbau agar para pengurus DPP, DPW, DPC, PAC, Ranting, Kader dan simpatisan PPP untuk turut mensukseskan dan merayakan pelaksanaan Muktamar X PPP dengan santun, khidmat dan penuh sukacita. Tanpa provokasi, kebencian dan saling menjatuhkan. Kita jaga bersama Marwah PPP sebagai partai warisan ulama yang menjadi alat perjuangan politik umat Islam,” tutur dia.
Terakhir, DPW, DPC dan seluruh kader PPP se-Indonesia menolak Calon Ketua Umum yang bukan berasal dari kader PPP. “Sepanjang sejarah berdirinya sejak tahun 1973, PPP tidak pernah dipimpin oleh Ketua Umum yang berasal dari luar partai,” kata Imam Fauzan.
Tulus dan Bertanggung Jawab
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Aceh, Amiruddin Idris mengaku sudah lama mencintai sosok kepemimpinan Mardiono. Meskipun menjabat sebagai pelaksana tugas tidak sampai dua tahun, Mardiono kerap terjun langsung ke daerah. “Mardiono sudah sembilan kali ke Aceh dalam kurun dua tahun kurang,” kata dia.
Mardiono, lanjut Amiruddin, juga rajin memberi motivasi pada kader-kadernya. “Contoh, ada beberapa kabupaten/kota yang selama ini tidak pernah ada kursi. Tapi beliau memberi spirit, ‘kalian harus ada kursi’,” ucap Amir menirukan. Mardiono pun tak segan memberikan sepeda motor dan dana penunjang kegiatan bagi kader-kader yang terpilih.
Para pengurus DPP, DPW, DPC, PAC, ranting, kader, dan simpatisan PPP mendeklarasikan dukungan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono pada Pertemuan Silaturahmi DPW se-Indonesia di Hotel Sheraton, Jakarta, pada Kamis, 18 September 2025. TEMPO | Hendy Mulia
Sekretaris DPW PPP Jawa Tengah, Suyono, memilih Mardiono karena merupakan kader internal yang memiliki tingkat ketulusan tinggi. “Kalau Pak Mardiono tidak punya tingkat ketulusan yang tinggi dan tidak berkeinginan untuk membangun PPP kuat kembali, saya rasa tidak mau maju lagi. Karena PPP saat ini kan ya kecil. Dan itu pasti akan menghabiskan biaya tinggi untuk merawat PPP sampai 2029. Bukan biaya yang kecil kalau tidak ada keberanian.” Dia menambahkan, “Saya melihat dari ketulusan seorang kader, mengalahkan calon lain yang tidak perlu saya sebut.”
Sementara Ketua DPC PPP Kabupaten Lamongan, M. Zainul Arifin mengatakan, Mardiono merupakan sosok yang bertanggung jawab. “Dia all out,” ucap dia. “Ada rekam jejak tersendiri Mardiono sering turun ke wilayah-wilayah.” Sayang, lanjut dia, PPP beberapa waktu lalu tidak lolos ke parlemen. “Tetapi itu bukan kesalahan Mardiono, bisa kita lihat beberapa oknum tidak amanah.”
Senada, Sekretaris DPC PPP Bangkalan Nur Hasan menyebut penilaian sebagian pihak yang menyebut Mardiono gagal memimpin PPP tidak sepenuhnya tepat. Menurutnya, Mardiono memimpin partai dalam posisi yang sulit karena baru ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum di tengah periode kepemimpinan. “Artinya Pak Mardiono ini menerima warisan yang tidak sehat.” Dia pun berjanji, “Kami Kabupaten Bangkalan akan tetap all out dan siap untuk mendukung Pak Mardiono.”
Siap Mengemban Amanah
Ditemui secara terpisah, Mardiono mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh ketua wilayah dan para kader di seluruh Indonesia yang telah mempercayainya dan meminta agar dirinya melanjutkan kepemimpinan kembali untuk periode tahun 2025-2030. “Ini tentu amanah yang berat bagi saya,” ucap dia.
“Saya harus berjuang kembali. Apalagi karena PPP saat ini tidak lolos parliamentary threshold. Maka tujuan utama untuk perjuangan ke depan adalah bagaimana PPP nanti di pemilu tahun 2029 itu bisa kembali ke parlemen yaitu memenuhi parliamentary threshold,” tutur dia.
Menurut dia, hal itu bukan perjuangan yang mudah sehingga perlu kebersamaan, perlu bergandeng tangan seluruh lapisan kader, seluruh Indonesia untuk berjuang secara bersama-sama. “Insya Allah saya akan terus mengabdikan diri saya sepanjang saya memang masih diperlukan. Dan Alhamdulillah ketika rekan-rekan wilayah yang mayoritas di seluruh Indonesia itu meminta kembali saya, maka insya Allah, bismillah.”
Dia menambahkan, sebagai seorang kader jika masih dibutuhkan untuk melanjutkan perjuangan, maka dia bismillah akan mengembannya. “Tapi andaikata tidak ya, alhamdulillah. Jadi saya akan jalankan tugas-tugas itu secara tulus bagaimana amanah konstitusi yang diamanatkan kepada saya.”
Mardiono mengatakan, saat dirinya diamanahkan untuk menggantikan Suharso Monoarfa dengan waktu 1 tahun 4 bulan, dia harus menyelenggarakan pelaksanaan pemilu dimana PPP bisa menjadi peserta pemilu. “Selama 1 tahun 4 bulan saya mencoba kerja keras yang tak pernah berhenti.”
Dia menambahkan, “Saya juga terus bekerja ke seluruh wilayah daerah di seluruh Indonesia, dari Papua sampai ke Aceh. Alhamdulillah itu semuanya saya kerjakan.” Dia pun berterima kasih atas kepercayaan kembali dari kader-kader di seluruh Indonesia. “Tentu itu tidak cukup, tapi diperlukan kebersamaan untuk berjuang, untuk mencapai sebuah tujuan bagaimana PPP ini nanti bisa kembali ke Parlemen dan terus memperjuangkan umat.” (*)