Ilustrasi, teknologi medis(Doc IHH Healthcare)
PERKEMBANGAN teknologi medis dalam satu dekade terakhir bergerak jauh lebih cepat dibandingkan era sebelumnya. Inovasi yang dulu dianggap teknologi masa depan, kini telah menjadi bagian dari layanan sehari-hari di sejumlah rumah sakit unggulan dunia.
Penelitian dan implementasi yang berkembang di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia menunjukkan bahwa teknologi baru tidak hanya meningkatkan akurasi diagnosis, tetapi juga mempercepat pemulihan pasien dan mengurangi risiko komplikasi.
Photon Counting CT Untuk Pemindaian Lebih Cepat dengan Risiko Rendah

Salah satu lompatan besar muncul lewat teknologi pemindaian photon counting CT, yang pertama kali diuji dan digunakan secara luas di Eropa dan AS. Teknologi ini menghasilkan gambar resolusi tinggi dengan radiasi lebih rendah dibandingkan CT konvensional, ini menjadi sebuah keuntungan bagi pasien yang membutuhkan pemindaian berulang, termasuk anak-anak dan pasien kanker.
Beberapa rumah sakit internasional, termasuk rumah sakit di negeri tetangga, seperti Mount Elizabeth Hospital di Singapura telah mengadopsi mesin ini untuk memperkuat akurasi diagnosis. Teknologi ini membantu dokter menemukan kelainan pada organ seperti paru-paru dan jantung secara lebih detail.
Terapi Proton Untuk Pasien Kanker

Di bidang onkologi, proton beam therapy atau terapi proton menjadi salah satu inovasi paling menonjol secara global. Teknologi yang berkembang pesat di Amerika Serikat dan Jepang ini menargetkan sel kanker dengan presisi tinggi, sekaligus meminimalkan kerusakan jaringan sehat di sekelilingnya, sebuah perbedaan signifikan dibandingkan radioterapi konvensional.
Proton therapy sangat bermanfaat bagi pasien dengan tumor yang berada dekat organ vital seperti mata, otak, saraf spinal, atau organ kepala-leher.
Robotik Medis: Operasi Pembedahan Presisi dan Pemulihan Singkat

Sistem robotik seperti Da Vinci Surgical System, yang populer di Amerika dan Eropa, kini menjadi standar baru dalam operasi invasif minimal. Teknologi ini menawarkan kontrol presisi tinggi melalui lengan robot dan kamera 3D yang membantu dokter melakukan tindakan yang sebelumnya sulit dilakukan dengan tangan manusia.
Teknologi robot ini mampu membedah pasien dengan luka lebih kecil, risiko infeksi lebih rendah, perdarahan lebih sedikit, dan waktu pemulihan yang lebih cepat. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa pembedahan robotik mengurangi kelelahan dokter dan meningkatkan stabilitas gerakan selama operasi.
Beberapa pusat medis dunia kini bahkan mempersiapkan robot khusus untuk bedah tulang belakang yang dapat meningkatkan akurasi pemasangan implan. Di Asia Tenggara Rumah sakit Singapura, Korea Selatan, dan Jepang termasuk yang paling agresif mengadopsi teknologi ini.
Sumber: Mayo Clinic, Cleaveland Clinic, Johns Hopkins Medicine
.png)
1 day ago
1




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4877931/original/050815100_1719560595-fotor-ai-2024062814402.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399871/original/087136600_1762030910-Real_Madrid_s_Kylian_Mbappe__centre_left__celebrates_with_Eder_Militao_valencia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399867/original/092098400_1762030524-AP25305750064045.jpg)



