Cuaca Ekstrem Picu Lonjakan Flu, Vaksin dan PHBS Jadi Benteng Utama

1 month ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa pekan terakhir, kasus flu atau influenza meningkat seiring perubahan cuaca, mendorong pakar kesehatan menekankan pentingnya vaksin sebagai upaya pencegahan. Tren ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga tercatat secara global menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI.

Pakar kesehatan pernapasan dari IPB University, Dr. dr. Desdiani, SpP, MKK, MSc (MBioEt) menjelaskan bahwa lonjakan kasus flu dipengaruhi kombinasi faktor individu, lingkungan, dan perubahan iklim yang semakin dinamis.

Menurut Desdiani, rata-rata suhu udara nasional pada September 2025 mencapai 26,91 deraja Celcius, sedikit di atas rata-rata klimatologis 26,56 derajat Celcius. Anomali ini termasuk yang tertinggi dalam empat dekade terakhir.

"Anomali suhu ini merupakan yang tertinggi ketujuh sejak 1981 dan berpotensi meningkatkan kerentanan masyarakat terhadap infeksi saluran pernapasan," kata Desdiani dalam keterangan resmi IPB University, Bogor, Jumat 7 November 2025.

Fenomena ini menjadi peringatan bahwa perubahan iklim kini berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, termasuk risiko meningkatnya penyakit musiman seperti influenza.

Fluktuasi Suhu Ganggu Pertahanan Tubuh

Desdiani, mengatakan, bukan hanya suhu panas yang memicu risiko flu, tapi juga perubahan suhu ekstrem dalam waktu singkat.

Menurutnya, perbedaan suhu antara siang dan malam kini bisa mencapai 4–5 derajat Celcius. "Dalam sehari, suhu bisa naik-turun cepat. Misalnya, siang mencapai 37 derajat Celcius lalu turun ke 32 derajat Celcius hanya dalam satu jam," katanya.

Kondisi tersebut membuat sistem pertahanan saluran napas sulit beradaptasi. Akibatnya, virus influenza lebih mudah menyerang tubuh. "Fluktuasi suhu ekstrem dapat menurunkan imunitas lokal pada saluran pernapasan," tambah Desdiani.

Di sisi lain, urbanisasi dan polusi udara turut memperparah situasi ini. Pertumbuhan bangunan yang padat dan berkurangnya ruang hijau membuat suhu lingkungan meningkat, sementara polutan di udara menekan daya tahan tubuh. 

Kombinasi faktor ini mempercepat penyebaran virus influenza tipe A dan B yang menjadi penyebab utama flu musiman.

Vaksinasi Influenza Masih Jadi Perlindungan Terbaik

Selain menjaga kondisi tubuh, vaksinasi influenza tahunan disebut menjadi langkah pencegahan paling efektif.

Menurut Desdiani, vaksin dapat menurunkan risiko komplikasi serius seperti pneumonia dan rawat inap, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis.

"Vaksin influenza memberikan perlindungan ganda. Selain mengurangi risiko tertular, juga menekan tingkat keparahan bila seseorang terinfeksi," ujarnya. Meski efektivitas vaksin bisa menurun pada usia lanjut, manfaatnya tetap besar untuk mencegah kasus berat.

Dia juga mengingatkan bahwa vaksin perlu diperbarui tiap tahun karena virus influenza terus bermutasi. "Vaksin bukan hanya bentuk perlindungan individu, tapi juga membangun kekebalan komunitas," katanya.

Dengan cakupan vaksinasi yang luas, potensi wabah besar bisa ditekan, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu akibat perubahan iklim.

Kesadaran Lingkungan dan Pola Hidup Bersih Jadi Kunci

Selain vaksinasi,Desdiani menekankan pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penularan flu. Dia mengimbau masyarakat untuk menjaga etika batuk, memakai masker saat sakit, serta memperhatikan kualitas udara dan kebersihan lingkungan.

"Perubahan iklim dan polusi udara kini bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga isu kesehatan publik," ujarnya. 

Desdiani, menilai, mitigasi lingkungan harus masuk dalam strategi pencegahan penyakit menular. Dia juga mengingatkan bahwa menjaga kesehatan individu tidak cukup tanpa memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. 

"Kesadaran lingkungan dan vaksinasi influenza harus berjalan beriringan. Di tengah cuaca ekstrem, keduanya menjadi benteng utama untuk menjaga daya tahan tubuh masyarakat," pungkas Desdiani.

Read Entire Article