PBB (ANTARA) - Kerja sama ekonomi, perdagangan, dan energi normal Tiongkok dengan semua negara -- termasuk Rusia -- dibenarkan, sah, dan tidak tercela, kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Lin Jian pada hari Senin (15/9) sebagaimana warta Xinhua.
Pernyataan itu disampaikan oleh Lin dalam konferensi pers rutin setelah Amerika Serikat (AS) menekan negara-negara G7 dan NATO untuk mengenakan tarif tambahan pada China terkait impor minyak dari Rusia.
"Tindakan AS merupakan contoh tipikal dari intimidasi sepihak dan paksaan ekonomi. Tindakan semacam itu sangat merusak aturan ekonomi dan perdagangan internasional, serta mengancam keamanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan global. Telah terbukti bahwa paksaan tidak diterima dengan baik dan tidak dapat menyelesaikan masalah," kata Lin.
Menyoroti bahwa posisi China mengenai krisis Ukraina konsisten dan jelas, Lin mengatakan dialog dan negosiasi adalah satu-satunya cara yang layak untuk menyelesaikannya. China telah mempertahankan posisi objektif dalam krisis ini dan terus mendorong perundingan damai sejak krisis tersebut meletus.
China dengan tegas menentang sanksi sepihak yang berlebihan dan ilegal serta yurisdiksi jarak jauh yang diterapkan pada China, tegas Lin.
"Jika hak dan kepentingan sah China dilanggar, China akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan negaranya," tambahnya.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.