Liputan6.com, Jakarta - Hadirnya platrform AI, seperti ChatGPT, tak dipungkiri memberikan kemudahan di berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Akan tetapi, kemudahan ini justru memunculkan kekhawatiran besar. AI disebut mendorong perubahan pola pikir pelajar untuk fokus meraih nilai tinggi, alih-alih mengerti pada proses pembelajarannya.
Dilansir Gizmodo, Selasa (25/11/2025), OpenAI memutuskan untuk melawan kritik dengan memberikan akses ChatGPT for Teachers kepada pada pendidik. Akhirnya, guru dapat menggunakan chatbot untuk menilai pekerjaan para siswa.
ChatGPT for Teachers dirancang untuk membantu para pendidik menyiapkan materi untuk kelas dan akan mendukung persyaratan Undang-Undang Hak Pendidikan dan Privasi Keluarga (FERPA) di Amerika Serikat (AS).
Ini berarti, informasi yang dibagikan guru tidak akan digunakan untuk melatih model AI secara default, akan tetapi menawarkan ketenangan pikiran di ruang kelas yang sensitif data.
Pembaruan jenis ini ini dirancang khusus untuk pendidik yang bekerja dengan siswa K-12 (setara SD hingga SMA) dalam tugas sehari-hari. Mulai dari menyiapkan materi pembelajaran, membuat adaptasi kurikulum, hingga berkolaborasi dengan sesama rekan guru.
Fitur utama yang ditawarkan
Dikutip dari laman resmi OpenAI, ChatGPT for Teachers menghadirkan beberapa alat bermanfaat di ChatGPT, seperti pesan tanpa batas dengan GPT-5.1 Auto, pencarian, mengunggah dokumen, konektor, dan pembuatan gambar dari materi kelas dan informasi siswa, berkolaborasi dengan kolega, dan belajar dari pendidik lain.
5 Fitur Unggulan ChatGPT for Teachers
Berikut ini deretan fitur di ChatGPT for Teachers:
1. Keamanan dan perlindungan data siswa (FERPA)
Konten yang dibagikan guru tidak akan digunakan oleh OpenAI untuk melatih model AI mereka. Ruang kerja ini dirancang untuk mematuhi standar privasi data pendidikan, memastikan data dan informasi siswa tetap aman dan rahasia.
2. Asisten mengajar yang dipersonalisasi
Guru dapat mengatur ChatGPT agar mengingat detail penting seperti tingkat kelas, kurikulum yang digunakan, dan format yang sering dipilih. Hal ini guna memastikan setiap respons dan materi yang dihasilkan AI terasa pas dan langsung relevan dengan gaya mengajar dan kebutuhan kelas.
3. Terintegrasi dengan alat kerja sehari-hari
ChatGPT dapat terhubung langsung dengan aplikasi pendidikan lain. Pengguna dapat membuat presentasi menggunakan Canva langsung dari GPT atau mengunggah rencana pembelajaran dan dokumen dari Google Drive atau Microsoft 365.
4. Ide dan Kolaborasi
Platform ini menyajikan contoh ide dan prompt siap pakai. Selain itu, pengguna bisa berkolaborasi dengan rekan guru di sekolah untuk membuat template khusus atau merencanakan pembelajaran bersama.
5. Kontrol penuh Admin
Pemimpin sekolah dapat mengklaim domain mereka untuk membawa para pendidik ke dalam satu ruangan kerja dengan kontrol akses berbasis peran, dan mengamankan akun dengan sistem single sign on (SAML SSO) untuk mempermudah dan mengamankan proses login.
Pendidikan Jadi Target Baru
OpenAI mengumumkan bahwa ChatGPT for Teacher akan tersedia gratis hingga Juni 2027. Akan tetapi, periode ini menimbulkan spekulasi.
Kemungkinan OpenAI harus membuktikan layanan ini telah menjadi alat bagi para guru sehingga mereka dapat menarik biaya langganan. Hal ini sama seperti ChatGPT Edu, di mana banyak perguruan tinggi yang sudah mengintegrasikannya.
Keputusan ini mempertegas sekolah menjadi lapangan baru bagi perusahaan teknologi AI. Lembaga pendidikan menjadi target yang menarik.
Persaingan memanas saat xAI milik Elon Musk menawarkan Grok gratis bagi siswa selama musim ujian. Sementara Google menyediakan Gemini AI gratis hingga akhir tahun ajaran tahun depan bagi siswa.
OpenAI Peringatkan Bahaya AI, Tapi Tetap Genjot Pengembangan Superintelligence
Sebelumnya, OpenAI memperingatkan bahaya dari sistem AI yang berkembang tanpa kendali, pada saat yang sama mereka malah berlomba dengan teknologi raksasa lain untuk menciptakan apa yang disebut sebagai superintelligence.
Dilansir ZDnet, Kamis (14/11/2025), dalam unggahan blog berjudul “AI Progress and Recomendation”, OpenAI memaparkan visi tentang manfaat luas dari AI tingkat lanjut bagi manusia, sekaligus mengakui adanya risiko besar di balik perkembangannya.
Visi Utopis OpenAI
Menurut OpenAI, perkembangan AI superintelligence dapat membawa kesejahteraan yang lebih merata untuk manusia.
“Kami berharap masa depan menawarkan cara baru dan semoga lebih baik untuk menjalani hidup yang memuaskan, dengan lebih banyak orang akan merasakannya,” tulis perusahaan itu.
Namun, OpenAI juga mengakui transisi ekonomi dan sosial akibat kemajuan AI tidak akan mudah.
"Memang benar bahwa pekerjaan akan berbeda, transisi ekonomi mungkin sangat sulit dalam beberapa hal, dan bahkan mungkin kontrak sosial ekonomi fundamental harus berubah. Namun, di dunia yang berlimpah, kehidupan orang-orang bisa jauh lebih baik daripada saat ini," ujar CEO OpenAI, Sam Altman, dalam blog pribadinya.
Altman menggambarkan AI superintelligence sebagai sesuatu yang akan menyebabkan beberapa gangguan sosial (menghilangkan beberapa kategori pekerjaan). Altman menilai AI tetap akan membawa kemajuan besar bagi manusia dalam jangka panjang.
OpenAI juga memperkirakan AI akan mempercepat berbagai penemuan baru, membantu masyarakat, mendorong kemajuan di bidang-bidang sains, serta memperluas akses pendidikan personal bagi seluruh murid di dunia.
OpenAI Dituntut Studio Ghibli dan Penerbit Besar Jepang, Tuding Sora 2 Langgar Hak Cipta
Studo Ghibli bersama dengan sejumlah penerbit Jepang secara resmi melayangkan tuntutan kepada OpenAI, di mana pelopor teknologi kecerdasan buatan (AI) itu diminta berhenti memakai karya mereka untuk melatih model video AI terbaru, yakni Sora 2.
Langkah hukum ini diajukan oleh The Content Overseas Distribution Association (CODA), organisasi antipembajakan yang mewakili Studio Ghibli, Bandai Namco, Square Enix, Aniplex, Kadokawa, dan Shueisha.
"Sebagian besar hasil video Sora 2 terlihat sangat mirip dengan karya atau gambar Jepang yang dilindungi hak cipta," kata CODA...
.png)
1 day ago
2
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5323242/original/071649400_1755765257-Screenshot_2025-08-21_151555.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423635/original/023612700_1764070593-ASEAN_SEDP_4.0_D1-285.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5396710/original/013523000_1761782389-Oppo_Find_X9_Pro_02.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301737/original/000530900_1753954594-WhatsApp_Image_2025-07-31_at_16.23.30_0e70084e.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393482/original/049060900_1761556475-hl2.jpg)





