TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar membeberkan alasannya mendukung pilkada tidak langsung. Pria yang biasa disapa Cak Imin mengatakan partainya mendukung itu karena pilkada langsung sangat mahal, sehingga menyisakan beban politik.
“Kami ingin demokrasi kita lebih murah,” kata Cak Imin saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Cak Imin menyerahkan formula pilkada tak langsung itu ke DPR, apakah melalui penunjukkan langsung pemerintah pusat atau lewat DPRD.
“Sekarang ini sedang inventarisasi masalah supaya seluruh paket undang-undang politik betul-betul menjamin percepatan pembangunan,” ucap Cak Imin.
Usulan pilkada tidak langsung itu sebelumnya diungkapkan Cak Imin saat peringatan Hari Lahir PKB di Jakarta International Convention Center, Jakarta, 23 Juli 2025. Saat itu Cak Imin ingin ketentuan pilkada diubah. Dia mengusulkan kepala daerah tidak lagi dipilih melalui pemilihan langsung seperti saat ini.
"Saatnya pemilihan kepala daerah dievaluasi total manfaat dan mudaratnya," kata Muhaimin dalam acara Harlah PKB.
Usulan itu disampikan di depan Presiden Prabowo Subianto yang juga menghadiri acara PKB. Cak Imin, yang juga anggota kabinet Prabowo, yakin perubahan sistem pemilihan kepala daerah akan menciptakan iklim kondusif bagi percepatan pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Prabowo.
Muhaimin mengusulkan agar kepala daerah dipilih secara tidak langsung. Ada dua opsi yang ia usulkan, yakni penunjukan langsung oleh pusat atau pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masing-masing wilayah.
"Kalau tidak ditunjuk pusat, maksimal pemilihan kepala daerah dipilih DPRD-DPRD di seluruh Tanah Air," ujar Cak Imin.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini