Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyebutkan tren pembiayaan konsumer yang disalurkan perseroan kian positif dengan komposisi mencapai 54,56 persen dari total pembiayaan sebesar Rp287,20 triliun hingga kuartal I 2025.
Pembiayaan konsumer ini mencakup pembiayaan pemilikan rumah (griya), pembiayaan kepemilikan kendaraan, pembiayaan berbasis payroll baik pegawai negeri dan swasta, pembiayaan kepada pensiun, serta cicil dan gadai emas.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa tren positif ini sejalan dengan strategi perusahaan. Pada awal merger, komposisi pembiayaan di segmen konsumer sekitar 52,32 persen.
"Strategi ini tepat karena BSI dapat menjaga kualitas serta profitabilitas yang tetap positif dalam kondisi ekonomi yang cukup menantang,” kata Wisnu.
Baca juga: BSI targetkan pertumbuhan dana haji Rp1 triliun per bulan
Skema cicilan tetap dan pasti diperkirakan menjadi daya tarik nasabah untuk mengambil pembiayaan dari BSI.
Wisnu menjelaskan, pembiayaan konsumer di bank syariah memiliki karakter unik di mana setiap pembiayaan harus didasari underlying asset dan akad dengan skema cicilan tetap atau cicilan pasti baik seperti akad murabahah.
‘“Karena akad syariah dan skema cicilan bersifat tetap atau pasti, nasabah jadi lebih nyaman. Terlebih untuk pembiayaan rumah atau payroll yang memiliki tenor panjang,” kata dia.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.