Bersama Jaga Jakarta

INFO NASIONAL - Deru aneka kendaraan bermotor kembali memenuhi ruas jalan di depan Mal Atrium Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa, 2 September 2025. Padahal beberapa hari sebelumnya, jalan itu disesaki asap ban terbakar dan pecahan kaca. Setelah dihantam serangkaian demonstrasi, Jakarta kini berangsur pulih.

Sejumlah pedagang di kawasan Senen ramai-ramai mengunggah promosi di TikTok, mengajak masyarakat kembali datang berbelanja. Bebas Simanjuntak, pemilik toko pakaian William Collection merekam suasana itu.

“Setelah empat hari tutup, sekarang sudah normal. Ayo datang, tidak usah takut lagi. Kondisi sudah aman terkendali,” ujarnya.

Bebas mengaku sempat khawatir ketika aksi demonstrasi semakin meluas. Paguyuban pedagang Pasar Senen menyerukan agar toko tutup lebih cepat. Hanya saja, barang dagangannya tak mungkin dibawa pulang.

“Saya banyak doa dan mau nangis. Apalagi setelah melihat kabar penjarahan,” kenang Bebas. “Puji Tuhan, Pasar Senen tetap aman. Sekarang harus semangat lagi, ayo kita bikin Jakarta kembali normal.”

Pada Senin, 1 September 2025, ratusan orang membawa sapu, sekop, dan ember. Mereka bergotong-royong membersihkan puing menghitam sisa unjuk rasa. Mereka terdiri atas Pasukan Pelangi Pemerintah Provinsi Jakarta bersama pengemudi ojek online, pelajar, hingga alumni STM dari komunitas SIKAPI. Total 215 orang bergabung. Bergerak dari Halte Senen Sentral hingga Halte Toyota Rangga, mereka menyapu puing, mengangkat beling, mengamplas dinding, lalu menorehkan cat putih menutupi bekas jelaga.

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dan Wali Kota Jakarta Pusat Arifin memimpin kerja bakti tersebut. Rano turun langsung menyemangati para relawan, sementara Arifin meninjau satu per satu titik pembersihan. “Mari kita sama-sama bergotong-royong Jaga Jakarta, jaga kampung kita. Jangan sampai kerja keras selama ini sia-sia,” ucap Rano.

Pemeran sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini memastikan Pemprov Jakarta tetap mengizinkan setiap lapisan masyarakat untuk menyuarakan pendapat. Hanya saja, jangan sampai merusak fasilitas umum. “Kalau mau nyampein unek-unek, mau nyampein protes, silakan. Cuman saya berharap, Pak Gubernur juga berharap, mudah-mudahan fasilitas kita jangan dirusak. Yang rugi kita, yang paling banyak ruginya adalah waktu, bukan hanya biaya," tuturnya. 

Gerakan serupa terlihat di sejumlah titik lain. Di setiap wilayah kota administrasi, Pasukan Pelangi diterjunkan ke sejumlah lokasi. Pasukan Biru menyingkirkan lumpur di saluran air, Pasukan Kuning memperbaiki jalan, Pasukan Oranye mengangkut sampah, dan Pasukan Hijau merapikan taman kota. Di depan Gedung DPR, truk-truk Bina Marga mengangkat separator Transjakarta yang ambruk.

Beragam pembenahan berlangsung setelah Jakarta lumpuh oleh demonstrasi nyaris sepekan. Gelombang demonstrasi yang berawal di depan gedung DPR pada Senin, 25 Agustus 2025, menjalar hingga larut malam. Sehari kemudian situasi sempat mereda, namun kembali membara pada Kamis setelah seorang pengemudi ojek daring tewas terlindas.

Malam demi malam, sejumlah sudut Kota Jakarta berubah menjadi panggung amarah. Api melahap halte Transjakarta dari Bundaran Senayan hingga Senen, meninggalkan tujuh titik yang hangus dalam hitungan jam. Puluhan halte lain rusak parah. Dinding-dinding gosong dan kaca pecah berserakan.

Tak hanya itu, stasiun MRT Istora Mandiri turut menjadi sasaran. Vending machine dijarah, CCTV mati total. Gerbang tol Slipi, Semanggi, hingga Kuningan dirusak. Lalu lintas macet, Jakarta seakan kehilangan pijakan di tengah teriakan massa dan kobaran api.

Finaldi Rusli, penumpang rutin Transjakarta, kecewa melihat kondisi ini. “Yang rugi pasti bukan hanya saya, tetapi seluruh pengguna jasa Transjakarta. Sangat disayangkan,” ucapnya.

Sejumlah pengemudi ojek daring mengecat Halte Senen Sentral dalam aksi Gotong Royong Gerak Cepat Jaga Jakarta, pada Senin, 1 September 2025. ANTARA/Sulthony Hasanuddin

Pemerintah Provinsi Jakarta langsung mengambil langkah darurat. Mulai 31 Agustus hingga 7 September 2025, layanan transportasi publik digratiskan untuk seluruh penumpang. Gubernur Pramono Anung memahami kebutuhan warga terhadap transportasi publik sangat tinggi. Sayangnya, segala fasilitas pendukung, termasuk mesin tap, rusak.

“Karena beberapa mesin tidak bisa di-tap, tidak mungkin dipaksakan beroperasi dengan tarif normal. Jadi, untuk sementara semua digratiskan,” tutur Pramono.

Perhatian Pemprov Jakarta tak berhenti pada perbaikan fasilitas umum. Bahkan ketika demonstrasi masih berlangsung, tim medis bersiaga. Hingga Ahad pagi, 31 Agustus 2025, tercatat 469 masyarakat yang terlibat maupun terimbas unjuk rasa mendapatkan pelayanan kesehatan. Rinciannya, 371 pasien rawat jalan, 97 jiwa dirawat inap, dan satu orang meninggal.

Sehari setelah unjuk rasa, giliran Dinas Lingkungan Hidup yang turun ke lapangan. Seribu petugas diterjunkan dengan dukungan truk sampah, mini dump, hingga alat berat. “Kami berupaya memastikan Jakarta kembali pulih,” ujar Kepala DLH Jakarta, Asep Kuswanto.

Semangat ini digelorakan warga di berbagai sudut Jakarta. Puluhan organisasi masyarakat menggelar aksi damai di Bundaran HI pada Senin, 1 September 2025. Mereka menolak kerusuhan atau provokasi yang mengaburkan niat awal demonstrasi.

Sementara itu di Tanah Abang, Jakmania turun ke jalan, melantunkan chants untuk membakar semangat masyarakat. Heri, perwakilan komunitas itu dengan lantang berseru. “Kita harus jaga Jakarta, jaga kampung kita,” ucapnya melalui corong pelantang suara.(*)