BADAN Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan bencana banjir besar yang terjadi di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali menyebabkan dua orang meninggal. Selain itu, sebanyak 200 jiwa dari 103 kepala keluarga terdampak imbas banjir di wilayah berdasarkan data per Rabu siang, 10 September 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bencana banjir terjadi setelah wilayah Bali diguyur hujan lebat pada Selasa malam, 9 September. Dia menyatakan ratusan orang terdampak itu diungsikan di puluhan titik, seperti balai desa.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
BNPB mencatat banjir yang terjadi di Pulau Dewata itu melanda sejumlah wilayah administrasi kota dan kabupaten Provinsi Bali. Di antaranya Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar.
"Sebanyak 104 kepala keluarga atau 432 jiwa di Kabupaten Klungkung terdampak banjir," kata Abdul dalam keterangannya pada Rabu, 10 September 2025.
Sedangkan untuk tiga wilayah lainnya masih dalam proses pendataan BPBD setempat. BPBD, ujar dia, juga masih berupaya melakukan penanganan darurat.
Abdul mengatakan hingga Rabu siang, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah terdampak. "Kami telah memantau situasi penangan banjir dan berkoordinasi dengan BPBD setempat," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan potensi cuaca di wilayah Bali per Rabu siang, dia mengatakan masih berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang. Hujan dengan intensitas lebat yang disertai angin kencang juga diprediksi bakal mengguyur Provinsi Bali.
Dia mengatakan peringatan dini cuaca juga teridentifikasi berada di berbagai wilayah Bali. Misalnya di Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, serta Kota Denpasar.
"Kami mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi basah seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang," kata dia.