Bangun Tidur tapi Masih Lelah dan Ngantuk? Mungkin Kamu Mengalami Sleep Inertia

3 weeks ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Tidur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, tidak semua orang langsung merasa segar saat bangun tidur. 

Ada yang masih merasa sangat mengantuk, kepala berat, dan sulit fokus meski sudah tidur cukup semalaman. Kondisi ini dikenal dengan istilah sleep inertia seperti mengutip Sleep Foundation.

Sleep inertia sering terjadi pada orang yang memiliki jadwal tidur yang tidak teratur atau bekerja dengan sistem shift yang sering berubah.

Apa Itu Sleep Inertia?

Sleep inertia adalah fase transisi setelah bangun tidur yang ditandai dengan rasa mengantuk, kebingungan, dan penurunan fungsi kognitif. Pada saat itu, otak belum sepenuhnya aktif sehingga ketika berpikir dan bergerak terasa lebih lambat.

Para peneliti belum mengetahui dengan pasti alasan biologis sleep inertia. Namun ada dugaan kondisi ini merupakan bentuk perlindungan alami tubuh untuk mempertahankan tidur ketika terjadi gangguan bangun yang tidak diinginkan.

Sleep inertia juga berkaitan dengan faktor keselamatan, khususnya pada pekerja dengan sistem kerja shift. Di Amerika Serikat, sekitar 16% pekerja melakukan shift work.

Mereka cenderung mengalami penurunan kewaspadaan yang bisa memengaruhi respons tubuh dalam situasi berisiko. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera kerja akibat reaksi yang lebih lambat.

Apa Saja Gejala Sleep Inertia?

Gejala sleep inertia paling terasa setelah bangun tidur. Kondisi ini tidak hanya membuat seseorang merasa mengantuk, tetapi juga dapat menyebabkan:

  • Penurunan kemampuan berpikir logis.
  • Gangguan perhatian visual.
  • Kesulitan mengingat lokasi atau arah (spatial memory).

Gejala tersebut biasanya muncul setelah tidur dalam durasi panjang atau saat tidur siang lebih dari 30 menit. Meskipun demikian, sleep inertia bersifat sementara dan akan hilang secara bertahap setelah tubuh benar-benar terbangun.

Apa Saja Penyebab Sleep Inertia?

Meskipun belum ada satu penyebab yang pasti, beberapa teori ilmiah menerangkan faktor yang mungkin berperan:

1. Gelombang Delta Masih Tinggi

Gelombang delta merupakan gelombang otak yang dominan saat tidur nyenyak. Sleep inertia bisa terjadi jika seseorang terbangun saat otak masih dalam fase ini atau saat gelombang delta belum menurun.

2. Kadar Adenosin Tinggi

Adesonin adalah senyawa yang memicu rasa kantuk. Normalnya, kadar adenosin turun saat bangun tidur. Jika masih tinggi, rasa mengantuk bisa bertahan lebih lama.

3. Pola Aliran Darah ke Otak

Perubahan aliran darah selama tidur mungkin belum kembali normal saat bangun. Beberapa kondisi seperti chronic fatigue syndrome terkait dengan berkurangnya aliran darah ke otak, dan gejalanya mirip sleep inertia. 

Mengutip dari laman Healthline, pada Rabu, 29 Oktober 2025, chronic fatigue syndrome adalah gangguan yang ditandai dengan kelelahan ekstrem atau kelelahan yang tidak hilang dengan istirahat dan tidak dapat dijelaskan oleh kondisi medis yang mendasarinya.

Berapa Lama Berlansungnya Sleep Inertia?

Dalam kondisi umum, sleep inertia berlangsung sekitar 15 hingga 60 menit. Namun, pada sebagian orang, rasa kantuk bisa tetap terasa hingga beberapa jam setelah bangun. 

Jika rasa lelah tetap berlanjut sepanjang hari, hal ini bisa mengarah pada masalah tidur lain yang memerlukan pemeriksaan dokter.

Mencatat jurnal tidur dapat membantu mengetahui pola tidur serta kapan gejala muncul, sehingga lebih mudah mengevaluasi apakah ada kebiasaan atau faktor pemicu tertentu.

Apakah Sleep Inertia Perlu Diobati?

Masih dari laman Healthline, jika sleep inertia tergolong berat hingga mengganggu aktivitas, dokter dapat merekomendasikan penanganan sesuai kondisi kesehatan dan apakah terdapat gangguan tidur lain, seperti sleep apnea

Faktor gaya hidup, misalnya konsumsi alkohol, juga bisa menjadi pertimbangan dokter untuk mengurangi atau menghindarinya.

Namun, jika hanya berupa rasa kantuk biasa di pagi hari, ada beberapa langkah yang dapat dicoba untuk mengurangi efeknya.

Cara Mengatasi Sleep Inertia

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu saat mengalami sleep inertia:

1. Gunakan Kafein Secara Tepat

Mengonsumsi kopi atau minuman berkafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan. Namun, waktu konsumsi perlu diperhatikan karena dapat mengganggu tidur jika diminum terlalu larut. 

Penelitian juga menemukan, permen karet berkafein membantu pekerja shift mengurangi efek sleep inertia setelah tidur singkat, meskipun efeknya baru muncul setelah 15–25 menit.

2. Tidur Siang Singkat dan Terjadwal

Tidur siang 10–20 menit di siang hari dapat membantu mengurangi rasa kantuk. Namun, efektivitasnya lebih baik jika tidak dalam kondisi kurang tidur dan tetap memperhatikan waktu tidur malam.

3. Manfaatkan Paparan Cahaya Pagi

Paparan cahaya pagi atau simulasi cahaya fajar menggunakan light box dapat membantu tubuh lebih cepat merasa waspada. Meski demikian, penelitian lanjutan masih diperlukan untuk melihat manfaat jangka panjangnya.

4. Atur Ulang Jadwal Tidur Sesuai Ritme Tubuh

Sesuaikan waktu bangun dengan ritme sirkadian tubuh. Bangun ketika tubuh seharusnya masih “biologis malam” akan membuat otak lebih lambat merespons. Hindari langsung melakukan tugas berat setelah bangun pada waktu tubuh masih condong untuk tidur.

Read Entire Article