Aplikasi X Luncurkan Fitur Chat, Bisa Video Call hingga Kirim Dokumen

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi X baru saja mendapatkan fitur percakapan baru bernama Chat, menandai berakhirnya sistem (Direct Message) DM lama. Pembaruan ini tidak sekadar memoles tampilan, tetapi menghadirkan sistem komunikasi baru yang diklaim lebih aman dengan dukungan enkripsi menyeluruh.  

Laporan Digital Tren, Senin (17/11/2025) Platform ini memperkenalkan kemampuan baru yaitu panggilan suara dan video, pengeditan dan penghapusan pesan berbagi file, enkripsi ujung ke ujung, dan pesan yang menghilang.

Untuk mengakses fitur ini, pengguna diwajibkan membuat PIN empat digit sebagai lapisan keamanan tambahan.

Saat ini, Chat mendukung percakapan individu maupun grup lengkap dengan media dan dokumen. Meski X mengklaim sudah menerapkan enkripsi end-to-end, perusahaan menyebutkan bahwa sebagian matadata seperti informasi penerimaaan belum terenkripsi sepenuhnya.

Fitur baru ini mulai tersedia untuk pengguna iOS dan web, sementara dukungan untuk perangkat Android dipastikan menyusul.  

Peluncuran fitur Chat menandai perubahan arah X dalam memosisikan diri. Platform yang dulu dikenal sebagai media percakapan publik kini bergerak layanan menuju komunikasi lengkap, menyaingi aplikasi pesan instan yang lebih dulu populer.

Dengan penambahan fitur-fitur yang selama ini didominasi oleh aplikasi pesan (panggilan suara/video, berbagi file, enkripsi), X semakin dekat untuk menjadi aplikasi serba bisa (everything app).

Dikutip X.com, layanan pesan terbaru di X dapat memblokir tangkapan layar dan dapat memberi tahu tentang upaya yang dilakukan, serta privasi total, tidak ada iklan dan tidak ada pelacakan.

Namun, fokus besar tetap tertuju pada aspek keamanan. Penerapan enkripsi end-to-end menjadi lompatan penting, meskipun belum sepenuhnya ideal karena sistem belum melalui audit keamanan independen dan metadata masih dapat terlihat. Kondisi ini membuat klaim “pesan aman” tetap memiliki catatan.

Bagi pengguna tingkat lanjut, kreator, maupun pelaku bisnis, perubahan ini juga dapat berdampak pada alur kerja. Chat berpotensi mengubah cara mengelola komunikasi, konten, hingga pengaturan privasi di platform.

Bagi pengguna aktif X, kehadiran Chat membawa perubahan nyata dalam pengalaman berkomunikasi di platform tersebut, baik untuk percakapan pribadi, interaksi dengan pengikut, maupun kebutuhan profesional.

Fitur baru seperti panggilan suara dan video, pengiriman file berukuran besar, serta pesan menghilang membuat pengguna tidak perlu lagi berpindah aplikasi untuk kebutuhan komunikasi sehari-hari.

Selain itu, penerapan enkripsi end-to-end memperkuat privasi, meski sebagian metadata mungkin masih rentan. Pengguna selama ini menganggap X sebagai alat obrolan atau DM ringan, namun sekarang pengguna harus berpikir ulang.

Platform ini sedang mengembangkan lebih banyak fitur, yang berarti pengguna mungkin akan melihat opsi, menu, dan izin baru untuk dikelola.

Kini setelah Chat diluncurkan, fitur ini kemungkinan akan terhubung dengan layanan lain seperti pembayaran dan alat kreator. Dengan demikian, perkembangan X selama beberapa bulan mendatang akan menentukan apakah aplikasi ini menjadi alternatif untuk WhatsApp atau Messenger.  

Di sisi lain, WhatsApp menguji kemampuan pengguna untuk mengobrol dengan orang lain di berbagai aplikasi.

Fitur ini ditemukan oleh WABetaInfo dalam versi beta Android terbaru (versi 2.25.33.8), memperkenalkan “Obrolan Pihak Ketiga”. Opsi ini memungkinkan pengguna mengirim pesan kepada orang-orang yang bahkan tidak menggunakan WhatsApp tanpa beralih ke aplikasi pesan lain.

Dilansir Android Central, Rabu (12/11/2025), fitur ini menambahkan tombol baru melalui opsi Setelan > Akun > Obrolan pihak ketiga. Setelah diaktifkan, pengguna bisa mengirim dan menerima teks, gambar, video, pesan suara, dan dokumen dari pengguna lain di beberapa aplikasi pesan selain WhatsApp.

Platform milik Meta ini memungkinkan pengguna memilih bagaimana pesan-pesan yang dikirim bisa ditampilkan. Pengguna dapat menggabungkan ke dalam obrolan atau menyimpannya di bagian terpisah yang disebut “Obrolan Pihak Ketiga”.

Pembaruan ini merupakan upaya WhatsApp untuk mematuhi regulasi interoperabilitas Eropa yang diatur dalam Digital Markets Act (DMA). Fitur ini memungkinkan pengguna WhatsApp untuk berkomunikasi dengan pengguna lain di luar aplikasi WhatsApp atau dari aplikasi pesan instan pihak ketiga lainnya.

Meta sudah bekerja selama berbulan-bulan untuk membuat fitur ini dan juga menjaga standar privasi dan enkripsi WhatsApp. Akan tetapi, untuk saat ini hanya satu aplikasi eksternal (BirdyChat) yang terlihat memenuhi syarat untuk bekerja dengan WhatsApp dalam fase uji coba awal ini.

Peluncurannya juga terbatas pada pengguna di wilayah Eropa, setidaknya untuk saat ini, kerena di sanalah aturan DMA berlaku. 

Setelah ditunggu para Apple Fanboy (penggemar perangkat Apple), aplikasi WhatsApp akhirnya resmi melenggang di Apple Watch.

"Hari ini, kami mengumumkan upgrade besar untuk jam tangan pintar, aplikasi WhatsApp baru untuk Apple Watch. Pengalaman baru ini akan membantu pengguna melihat chat tanpa perlu mengeluarkan iPhone," tulis WhatsApp melalui keterangan resminya, Selasa (4/11/2025). 

Aplikasi WhatsApp khusus (mandiri) untuk Apple Watch ini tidak hanya terbatas pada membaca dan membalas pesan, tetapi juga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan notifikasi panggilan hingga tampilan gambar atau stiker di layar Apple Watch

Untuk lebih jelasnya, berikut enam fitur utama aplikasi WhatsApp di Apple Watch, yang membawa fungsionalitas inti ke pergelangan tangan.

1. Notifikasi Panggilan: Pengguna dapat langsung melihat identitas penelepon pada Apple Watch, menghilangkan kebutuhan untuk memeriksa iPhone saat ada panggilan masuk.
2. Akses Pesan Penuh: Pesan WhatsApp kini dapat dibaca secara lengkap di Apple Watch, termasuk pesan dengan teks yang panjang, langsung dari pergelangan tangan.
3. Perekam...