Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Malaysia memiliki sesi tanya jawab antara Perdana Menteri dengan parlemen, yang berlangsung setiap pekan dan dapat dilihat langsung oleh publik.
Hal itu disampaikan Anwar Ibrahim saat membuka pertemuan ke-46 parlemen se-ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly/AIPA) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, saat menekankan poin-poin tentang sistem demokrasi yang berjalan di Malaysia.
"Saya memiliki cukup banyak 'masalah' di DPR, terutama ketika kami memperkenalkan, dalam beberapa tahun terakhir, Waktu Tanya Jawab Perdana Menteri (PMQT). Saya tidak yakin apakah saya telah membuat keputusan yang tepat, tetapi saya 'terjebak' dengan hal itu setiap minggu," kata Anwar.
PM Anwar menyatakan, terlepas dari pandangan pribadi masing-masing negara atau individu tentang sesi tanya jawab itu, namun menurutnya sesi tersebut adalah wacana yang sehat bagi sistem demokrasi.
Dengan adanya sesi tersebut, kata dia, pemerintah, khususnya dirinya selaku perdana Menteri, akan lebih waspada dalam mengambil setiap kebijakan.
"Itulah yang pada hakikatnya memberikan makna sesungguhnya pada apa yang kita sebut akuntabilitas demokratis. Demokrasi bukanlah tentang pemilihan umum setiap empat atau lima tahun. Demokrasi adalah tentang sistem yang memungkinkan partai yang berkuasa untuk dipertanyakan, dikritik, dan dinilai oleh publik, serta bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Hal ini berlaku juga bagi anggota parlemen," ujarnya.
Baca juga: PM Anwar: Sistem demokrasi memungkinkan penguasa dan parlemen dikritik
Baca juga: Delegasi parlemen RI dorong dua agenda penting di pertemuan ke-46 AIPA
Baca juga: Puan sambut kehadiran ketua parlemen negara ASEAN di Sidang Tahunan
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.