Alasan 160 Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri

3 days ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 160 guru yang mengajar di Sekolah Rakyat di berbagai wilayah Indonesia mengumumkan pengunduran diri mereka. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menjelaskan bahwa keputusan tersebut disebabkan oleh penempatan lokasi mengajar yang terlalu jauh dari tempat tinggal para guru.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah telah mempersiapkan solusi untuk mengatasi kekosongan yang ditinggalkan, dengan menyiapkan sejumlah guru cadangan yang berasal dari calon tenaga pendidik yang tengah mengikuti pendidikan profesi guru (PPG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Para guru yang mengundurkan diri memilih keluar karena penempatan mereka yang jauh. Namun, kami telah menyiapkan pengganti dari para calon guru yang mengikuti pendidikan profesi,” kata Mensos Gus Ipul di Jakarta, seperti dilansir dari Antara pada Senin, 28 Juli 2025

Tanggapan Pemerintah

Gus Ipul mengklaim bahwa pemerintah telah mempersiapkan lebih dari 50 ribu guru yang sedang dalam proses pendidikan profesi untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh guru yang mengundurkan diri. Ia memastikan bahwa para guru ini sudah siap untuk ditugaskan menggantikan mereka yang mundur. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperbaiki penempatan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat agar lebih sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Kami menghargai keputusan para guru yang mundur dan membuka kesempatan bagi guru lain yang masih menunggu penempatan. Kami memastikan bahwa para pengganti sudah tersedia,” ujar Gus Ipul menambahkan.

Kritik terhadap Kebijakan Penempatan Guru

Pengunduran diri sejumlah guru ini tidak lepas dari kritik mengenai kebijakan penempatan yang diterapkan oleh pemerintah. Yanuar Nugroho, pengamat kebijakan publik dan pendiri Nalar Institute, menyatakan bahwa kejadian ini menunjukkan adanya kegagalan dalam kebijakan penempatan tenaga pendidik. Menurut Yanuar, kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) terlalu sentralistik dan tidak memperhatikan realitas sosial-geografis yang ada di lapangan.

“Penempatan yang dilakukan oleh sistem administratif tanpa mempertimbangkan domisili atau kapasitas mobilitas para guru menyebabkan ketidaksesuaian antara kebutuhan pendidikan di daerah dengan kesiapan pribadi guru,” ujar Yanuar saat dihubungi pada Ahad, 27 Juli 2025. Ia menilai kebijakan tersebut mengabaikan partisipasi dari guru dan pemerintah daerah dalam proses penentuan lokasi mengajar.

Senada dengan Yanuar, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, juga menyoroti pentingnya melibatkan pemerintah daerah dalam proses penempatan guru. Menurutnya, penempatan yang hanya mengikuti kebijakan pusat yang seragam tidak akan efektif karena tidak mempertimbangkan kondisi lokal yang beragam.

“Pemerintah daerah seharusnya dilibatkan dalam penentuan penempatan guru, karena mereka lebih memahami kondisi geografis dan sosial-ekonomi di daerah masing-masing. Penempatan yang tidak sesuai dengan kondisi lokal akan menambah masalah baru,” ujar Ubaid saat dihubungi pada Ahad, 27 Juli 2025.

Ubaid juga menekankan pentingnya melibatkan para guru dalam proses penentuan lokasi mengajar melalui mekanisme konsultasi atau survei preferensi. Hal ini, menurutnya, akan menciptakan rasa kepemilikan dan komitmen yang lebih besar dari para guru terhadap program Sekolah Rakyat.

Ubaid khawatir bahwa jika kebijakan penempatan guru terus diterapkan tanpa perbaikan, program Sekolah Rakyat yang bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak miskin bisa berubah menjadi proyek yang gagal dan tidak memberi manfaat yang maksimal. “Anak-anak dari keluarga miskin seharusnya mendapatkan pendidikan yang terbaik, bukan justru terpinggirkan oleh kebijakan yang tidak adil,” ujar Ubaid.

Gus Ipul menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya memperbaiki segala kekurangan dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus melakukan penambahan titik-titik Sekolah Rakyat baru untuk meningkatkan jangkauan pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan.

“Program Sekolah Rakyat ini masih dalam tahap awal, dan kami akan terus memperbaiki kekurangan yang ada, termasuk menambah tenaga pendidik dan mengoptimalkan penempatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” kata Gus Ipul.

Sapto Yunus dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article