Jakarta -
Lama tak terdengar, band pop Vagetoz akhirnya merilis sebuah Album. Album itu berjudul Ceritaku Ceritamu.
Album itu menjadi sebuah angin segar untuk para penggemar Vagetoz. Terutama yang telah menantikan karya band asal Sukabumi, Jawa Barat itu.
Lantas lagu Usai Pencarianku dipilih Vagetoz sebagai lagu andalan dalam album Ceritaku Ceritamu. Menurut Soni sang gitaris, lagu itu dipilih lantaran memiliki ciri khas Vagetoz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan lagu Usai Pencarianku ini dipilih sebagai unggulan, karena lagu ini menjadi ciri khas Vagetoz banget. Baik dari segi musik dan liriknya, tapi tetap kita kasih sesuatu yang beda agar lagunya tetap segar untuk didengar juga," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/6/2024).
Semua lagu di dalam album Ceritaku Ceritamu ini pun bertemakan cinta. Vagetoz mengemas lagu-lagu itu dari sisi yang berbeda-beda, ada yang memuat cerita sedih, ada pula tema cinta yang berakhir dengan kebahagiaan. Namun yang jelas, cerita yang diangkat memang berdasarkan kisah yang biasa sering terjadi di masyarakat.
Dibuka dengan lagu Usai Pencarianku ini, Vagetoz berharap bisa mengobati kerinduan bagi Vagetista Indonesia, sebutan untuk penggemar setia mereka. Meskipun begitu, mereka tetap ingin mempertahankan eksistensi dan keunikan musik mereka yang selama ini sudah dikenal luas.
"Dari sekian single yang kita buat, jujur saja ini bakal menjadi album favorit buat saya. Karena dari 12 lagu tersebut buat saya ini sangat berwarna. Entah itu aransemennya, musiknya, atau mungkin orang akan merasa ini ada warna baru tapi tetap tidak meninggalkan rasa Vagetoz," ungkap Teguh selaku vokalis.
Album Ceritaku Ceritamu menjadi bukti eksistensi Vagetoz setelah lebih dari satu dekade absen merilis album. Vagetoz menghadirkan 12 lagu di dalam album Ceritaku Ceritamu tersebut.
Vagetoz diketahui sudah hadir di belantika musik Tanah Air selama 25 tahun. Band asal Sukabumi ini terbentuk sejak Mei 1999 sampai dengan sekarang, yang beranggotakan 3 orang yaitu Teguh Permana (vokal), Acep Gunawan alias Soni (gitar), Irman Mardani Putra alias Nuki (gitar).
(fbr/mau)