TEMPO.CO, Palembang - Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT DSPEC Internasional Medika pada Kamis, 31 Juli 2025 di Aula Perpustakaan Kampus B Jakabaring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MoU ini difokuskan untuk program magang dan menyerap lulusan Fakultas Psikologi UIN Raden Fatah Palembang untuk bekerja sama mendampingi tes psikologi di Polda Sumatera Selatan sebagai syarat penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Kepolisian RI Nomor 2 Tahun 2023.
Diketahui, program tes psikologi pada penerbitan SIM dengan menggunakan tes psikologi baru dilakukan oleh kepolisian sebagai bentuk preventif atau langkah awal dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas. Polda Sumatera Selatan menjadi pilot projectnya.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang Muhammad Adil mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu para lulusan yang sudah menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi.
"Saat ini sudah ada 48 orang sarjana psikologi yang sudah bekerja di PT DSPEC Internasional Medika. Kami bersyukur karena lulusan UIN Raden Fatah ini nantinya bisa membantu dalam tes psikologi di lingkungan Polda Sumsel," kata Muhammad Adil saat ditemui usai penandatangan MoU.
Selain itu, kata Adil, akan ada kolaborasi riset antara UIN Raden Fatah Palembang dan PT DSPEC International Medika. "Tadi juga ada lima orang mahasiswa magang berprestasi kami di DSPEC juga mendapatkan beasiswa hingga lulus dan ini juga sebuah kebanggaan juga bagi kami. Harapannya kerjasama ini bisa berjalan lebih panjang," kata Adil.
Sementara, Direktur PT DSPEC Internasional Medika Hasan Basri mengatakan, berlabuhnya kerja sama bersama UIN Raden Fatah Palembang ini dilakukan karena lulusan psikologinya dinilai siap bekerja.
"Kami menilai, lulusan UIN Raden Fatah bisa siap bekerja dan membantu kami dalam tes-tes psikologi dalam penerbitan SIM, sebagai mitra Polri. Kami juga mencoba untuk menjadi bagian dari institusi pendidikan," kata Hasan Basri.
Ia juga mengatakan, selain dalam penerbitan SIM, ada salah satu hal yang penting dalam melakukan tes psikologi, yaitu hasil dari tes tersebut. Sebab, akan menghasilkan pengetahuan untuk melihat bagaimana angka kecelakaan lalu lintas kedepannya setelah tes ini dilakukan.
"Maka dari itu, kita juga melakukan kolaborasi riset untuk memantau lebih jauh dan melihat prospek tes psikologi kedepan dalam penerbitan SIM untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, itu intinya," kata dia.