Trump-Putin di Alaska, berujung perdamaian historis atau "folly" baru?

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Jika tujuannya adalah "perdamaian yang adil" yang dihormati oleh Ukraina, Rusia, dan Uni Eropa, maka penyelesaian apa pun harus memperhatikan tidak hanya wilayah tetapi juga kedaulatan, keamanan, dan prinsip-prinsip hukum internasional

Jakarta (ANTARA) - Rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Mei mendatang membawa perasaan yang ironi dan nostalgik bagi para pecinta sejarah negara-negara Barat.

Mengapa demikian? Karena Alaska itu sendiri dahulu merupakan wilayah milik Kekaisaran Rusia, yang dibeli oleh pemerintahan Amerika Serikat, tepatnya kesepakatan itu ditandatangani pada sekitar 4 pagi tanggal 30 Maret 1867.

Saat Washington D.C masih diselimuti kegelapan, dua pria yang merupakan pejabat dari masing-masing pemerintahan (Menteri Luar Negeri AS William H Seward dan Dubes Rusia Eduard de Stoeckl) bersama sejumlah pegawai bekerja tanpa henti diterangi lampu gas di kantor Departemen Luar Negeri AS.

Hasilnya, dua negara sepakat bahwa AS akan membeli Alaska dari Rusia seharga 7,2 juta dolar AS, atau kira-kira dua sen dolar per ekar, atau sekitar lima sen dolar per hektare.

Faktor ketergesaan untuk menuntaskan pembelian itu memang disengaja. Seward, yang memang dikenal sebagai sosok yang senang bergadang dan lihai secara politik, merasa cemas bahwa bila perjanjian ini dibicarakan pada waktu siang hari maka akan mendapat tantangan dari lawan politik, sorotan tajam insan media, serta adanya hambatan dari Kongres AS.

Mengapa AS ingin mendapatkan sebidang lahan luas di dekat wilayah Kutub Utara itu? Ada banyak alasan tetapi sejumlah yang disorot antara lain adalah Menlu Seward yakin bahwa pengaruh Amerika suatu hari nanti akan meluas hingga ke Pasifik, dan lokasi Alaska menawarkan pijakan yang berharga di dekat Asia.

Dari sudut pandang ini, AS dapat memperluas perdagangan dengan China dan Jepang sekaligus menyingkirkan kehadiran Rusia dari Amerika Utara, sebuah langkah yang konsisten dengan tujuan Doktrin Monroe untuk menjauhkan kekuatan Eropa dari Belahan Bumi Barat (Benua Amerika).

Seward juga menduga bahwa Alaska memiliki sumber daya alam yang sangat besar dan belum dimanfaatkan. Meskipun penemuan emas dan minyak bumi masih membutuhkan waktu puluhan tahun, ia melihat potensi kekayaan kayu, perikanan, dan mineralnya yang menjanjikan, apalagi diketahui bahwa wilayah yang kaya sumber daya seringkali nilainya bakal meningkat seiring waktu.

Bagi Rusia, penjualan itu merupakan langkah yang penuh kalkulasi, karena Alaska yang dinilai sangat jauh dari Moskow memiliki biaya pemeliharaan yang begitu mahal serta rentan direbut oleh Kekaisaran Inggris Raya saat itu.

Untuk itu, Rusia memutuskan lebih baik menjual Alaska kepada Amerika Serikat yang pada saat itu memiliki hubungan persahabatan, daripada mengambil risiko kehilangan karena direbut oleh pasukan Inggris.

Baca juga: Carney dan Zelensky berbicara via telepon Jelang pertemuan Trump-Putin

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article