Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menginstruksikan timnya untuk menyusun kerangka kerja jaminan keamanan yang akan membantu memastikan perdamaian abadi di Ukraina, ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada Selasa (19/8).
Leavitt dalam taklimat pers mengatakan akomodasi terkait kemungkinan pertemuan Putin-Zelensky sedang dipersiapkan dan kedua pihak telah menyatakan kesediaan mereka untuk melakukan pembicaraan.
Dalam sebuah sesi wawancara dengan Fox News sebelumnya pada Selasa yang sama, Trump mengatakan tidak akan ada pasukan AS yang dikerahkan secara langsung, namun mengindikasikan AS kemungkinan membantu melalui jalan lain, termasuk dukungan udara.
Trump secara tegas kembali mengesampingkan kemungkinan Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).
Jaminan keamanan tetap menjadi tuntutan utama Ukraina. Sementara, Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan pihaknya menolak skenario apa pun yang melibatkan pengerahan pasukan NATO di Ukraina, sembari memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat memicu eskalasi yang tidak terkendali dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi.
Pada Senin (18/8), Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan tujuh pemimpin Eropa di Gedung Putih untuk membahas upaya mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
Pembicaraan itu dilakukan menyusul pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (15/8) di Negara Bagian Alaska, AS. Pertemuan tersebut dilaporkan mencatatkan kemajuan, kendati tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.