
KEBAKARAN sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah belum padam hingga dua hari lamanya. Pertamina EP Cepu Field turun tangan untuk membantu proses pemadaman.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (19/8) puluhan petugas tim gabungan dari BPBD, Damkar, kepolisian, dan TNI masih berjibaku menjinakkan api kebakaran yang terjadi di sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Namun hingga 2x24 jam kobaran api masih sangat besar terutama di sumber titik api.
Kepulauan asap hitam membumbung tinggi dengan aroma mintak terbakar terlihat hingga radius beberapa kilometer, hingga memaksa petugas untuk melakukan berbagai upaya pemadaman. Kobaran api dikhawatirkan merembet ke permukiman penduduk dan sumur-sumur minyak lainnya hingga akan semakin sulit untuk dikendalikan.
"Kita telah berkoordinasi dengan Pertamina EP Cepu Field Cepu untuk membantu pemadaman kebakaran tersebut, sekarang sudah turun tim dari sana yang langsung terjun ke lokasi kebakaran," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Mulyowati.
Berbagai upaya pemadaman, menurut Mulyowati, telah dilakukan untuk menjinakkan api yang masih berkobar.
Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Pertamina EP Cepu Indra Firmanuddin mengatakan, setelah dilakukan koordinasi terkait kebakaran sumur minyak tersebut, Pertamina EP Cepu Field (PEP Cepu) mengirimkan armada dan personel pemadam untuk membantu proses pemadaman api.
Pada tahap awal upaya pemadaman, ungkap Indra Firmanuddin, yang dilakukan adalah pendinginan area sekitar lokasi karena titik kebakaran cukup dekat dengan permukiman dan lahan pertanian guna memutus rantai penyebab api atau segitiga api. Kemudian timnya akan berupaya memutus mata rantai segitiga api, yaitu panas, bahan bakar, dan oksigen.
"Untuk menghentikan kobaran api akan menggunakan media tanah untuk menutup titik sumur yang dibuat tidak standar seperti tidak ada kepala sumur, tidak ada peralatan khusus untuk menghentikan gas," ujar Indra Firmanuddin.
Penutupan lubang sumur dengan tanah ini, lanjut Indra Firmanuddin, agar suplai oksigen berkurang, sehingga kadar gas segera menurun sehingga pemadaman dapat lebih cepat dilakukan. ”Kita akan lihat semoga kadar gas bisa kita eliminir sehingga api dapat padam secara cepat dan tidak menimbulkan bahaya ke tempat lain,” tambahnya.
Meskipun belum ada kepastian, menurut Indra Firmanuddin, bersama tim gabungan menargetkan pemadaman kebakaran bisa selesai hari ini, sehingga segera dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah lebih lanjut. (AS/E-4)