
GEMPA bumi bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 06.38 WITA. BMKG mencatat episenter gempa berada di darat, tepatnya di Kecamatan Poso Pesisir, pada kedalaman 10kilometer. Tiga orang dilaporkan kritis.
Guncangan kuat ini menimbulkan kepanikan warga. Hingga pukul 14.30 WITA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 29 orang mengalami luka-luka di Desa Masani, salah satu wilayah terdampak paling parah.
Sebanyak 13 korban dirujuk ke RSUD Poso, termasuk 3 orang yang menjalani perawatan intensif di ICU. Sementara 6 korban mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo, dan 10 lainnya ditangani langsung di lokasi kejadian. Selain menimbulkan korban, gempa juga berdampak pada 433 jiwa dari 184 kepala keluarga di Desa Masani.
“Tercatat ada 31 lansia, 23 balita, dan 5 penyandang disabilitas di desa tersebut. Satu unit gereja juga dilaporkan rusak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus di Palu.
Sementara itu, pendataan masih berlangsung di beberapa desa lain di Kecamatan Poso Pesisir, seperti Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape. BMKG melaporkan gempa susulan terjadi hingga 15 kali pascaguncangan utama.
“Kondisi ini membuat warga tetap waspada dan sebagian memilih mengungsi. Namun jumlah pengungsi masih dalam pendataan,” ungkap Akris.
BPBD bersama aparat desa, TNI, Polri, dan relawan saat ini melakukan assessment di lapangan.
Mereka juga menyalurkan bantuan darurat sambil mendata kebutuhan mendesak warga, seperti tenda, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, hingga obat-obatan. Situasi di Poso dilaporkan masih dipenuhi kewaspadaan karena gempa susulan terus terjadi.
“Warga diimbau tetap tenang namun siaga menghadapi kemungkinan gempa lanjutan,” tandas Akris. (H-4)