Tarif Tol Cibitung-Cilincing Disebut Mahal, Pengusaha Logistik Teriak

23 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha logistik menilai tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang dikelola PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways terlalu mahal serta tidak sesuai dengan kondisi industri saat ini. Padahal keberadaan tol ini dianggap strategis karena menjadi jalur utama logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Cibitung maupun sebaliknya.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto menyebut tarif tol tersebut justru membebani pelaku usaha dan mendorong truk logistik beralih ke jalan arteri.

"Situasi ekonomi sekarang sulit. Pertumbuhan ekonomi bahkan tak sampai 5%. Kami sudah lama usulkan agar pemerintah mulai koreksi biaya logistik, salah satunya tarif tol," kata Mahendra kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/7/2025).

Ia menjelaskan, tarif tol berkontribusi besar pada biaya transportasi logistik. Mahalnya tarif untuk kendaraan golongan 3, 4, dan 5, yang digunakan angkutan barang, dinilai tidak adil.

"Dulu tol dibangun dengan pertimbangan volume logistik. Tapi saat sudah jadi, justru logistik dikenai tarif paling mahal. Ini tidak sesuai," ujarnya.

Menurut dia, tarif tol untuk logistik seharusnya menjadi yang paling murah agar tidak membebani harga produk di konsumen. Ia pun mencontohkan, tarif tol Jakarta-Surabaya mencapai Rp1,5 juta sekali jalan, atau Rp3 juta untuk pulang-pergi, dari total tarif angkut sekitar Rp15 juta.

"Artinya, biaya tol sendiri bisa menyumbang 20% dari tarif. Ini terlalu tinggi," tegasnya.

Untuk Tol Cibitung-Cilincing, Mahendra menyebut tarif kendaraan logistik mencapai di atas Rp100 ribu, bahkan golongan 5 bisa menembus Rp130 ribu.

"Kami setuju JTCC dibangun untuk memperlancar logistik. Tapi kalau tarifnya tinggi, bebannya jatuh ke pelaku transportasi," ujar dia.

Ia mengatakan, banyak truk logistik kini lebih memilih jalan arteri untuk menghindari tol mahal.

"Kami tetap harus jalan, tapi pelanggan kami, yakni industri, tidak mau menanggung selisih tarif itu. Jadi kami lewat jalan biasa," katanya.

Mahendra menyebut rute alternatif yang biasa digunakan antara lain keluar dari Bekasi Barat, lalu masuk melalui Pondok Ungu dan keluar di Cakung Barat, atau lewat Cawang dan Jalan D.I Pandjaitan menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Ia juga menilai waktu tempuh melalui tol tidak memberikan efisiensi signifikan. "Perbedaan waktu antara lewat tol dan tidak hanya sekitar 8-10 jam untuk truk besar. Untuk kebutuhan logistik, selisih itu tidak cukup berarti untuk membayar biaya tambahan," jelas Mahendra.

Terkait solusi, Mahendra menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan subsidi atau skema tarif khusus. "Kalau operator tol tidak bisa menurunkan tarif karena harus bayar utang, ya pilihannya tarif tetap, tapi tidak ada yang lewat. Apa bisa bayar utang? Enggak," ujarnya.

"Kalau tarif diturunkan, lalu semua truk diarahkan lewat situ, akan lebih ramai, ada pemasukan, dan bisa tetap bayar utang. Lebih baik murah tapi ramai, daripada mahal tapi kosong," imbuh dia.

Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan. Ia menjelaskan bahwa Tol Cibitung-Cilincing memang dibangun sebagai akses alternatif menuju Pelabuhan Tanjung Priok dari kawasan industri di timur Jakarta seperti Cileungsi, Cibitung, Cikarang, dan Karawang. Tujuannya untuk mengurangi kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek, Tol Lingkar Luar Cikunir, dan Tol Dalam Kota arah Tanjung Priok.

Namun, ia mengakui biaya investasi pembangunan JTCC cukup tinggi karena dibangun di atas lahan dengan nilai yang besar. Hal ini menjadi penyebab tarif tol JTCC lebih mahal dibanding tol-tol lainnya.

"Sehingga penggunaan akses tol Cibitung-Cilincing menjadi bukan sebagai akses utama bagi angkutan barang jika mempertimbangkan biaya tarifnya," ujar Djohan dihubungi terpisah.

Menurut Akbar, dalam praktiknya, pengemudi truk sering diberi kebebasan untuk mengatur rute dengan uang operasional yang diserahkan langsung oleh pemilik usaha.

"Seringkali driver lebih memilih jalur lintas jalan yang lebih hemat pengeluaran biaya, untuk jadi tambahan uang saku driver sendiri," jelasnya.

Sementara itu, dari sisi pengusaha angkutan, prioritas tetap pada keselamatan, ketepatan waktu pengiriman, dan efisiensi bahan bakar. Oleh karena itu, pengelolaan rute perjalanan ke atau dari pelabuhan kerap dikendalikan oleh sopir itu sendiri.

"Driver akan prioritaskan ambil jalur lintas jalan termurah, namun tetap bisa in timely manner (tepat waktu) tiba di tujuan," ucap Akbar.

Sebelumnya, Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto juga menyampaikan hal serupa. Ia menyebut tarif JTCC lebih mahal hingga 50% dibanding tol lain seperti Jakarta-Cikampek dan jalan arteri.

"Tarif tinggi membuat pengusaha logistik memilih rute lain. Potensi JTCC untuk efisiensi jadi berkurang," kata Sugi, Jumat (6/12/2024).

Sugi mendorong evaluasi tarif JTCC agar lebih kompetitif. "Kalau tarif bisa turun 60% atau setara dengan tol JORR 2, minat pelaku logistik akan meningkat. Ini bisa meningkatkan pendapatan tol itu sendiri," ujarnya.

Menurut Sugi, efisiensi logistik bisa meningkat hingga 50% jika tarif tol kompetitif.

"Penurunan waktu tempuh, biaya operasional, dan risiko kecelakaan adalah dampak langsung yang bisa dirasakan pelaku usaha," tandasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Diskon Tarif Tol 20% Mudik Lebaran Berlaku Mulai Hari Ini

Read Entire Article