Liputan6.com, Jakarta - Sudoku merupakan salah satu permainan teka-teki yang digemari banyak orang. Sebagian besar menjadikan permainan ini sebagai rutinitas karena dianggap mampu meningkatkan fungsi otak.
Melansir Right As Rain, Selasa, 18 November 2025, mengembangkan kesehatan otak tidak sesederhana menyelesaikan permainan. Faktanya, belum ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa teka-teki kata dan logika memiliki dampak baik untuk otak manusia.
"Saya sendiri menikmati permainan seperti sudoku, catur, teka-teki silang, dan Wordle. Namun, saya sangat terbuka untuk menyampaikan sebenarnya tidak ada bukti yang mendukung bahwa jenis aktivitas tersebut dapat mencegah percepatan penuaan otak atau penurunan kognitif," ujar Neuropsikolog dari Harborview Medical Center, Washington, Justin Miller.
Dia, menambahkan, efek dari bermain teka-teki tidak akan terasa secara langsung sekalipun seseorang mahir memainkannya. Hal ini karena kebanyakan studi menemukan bahwa minat seseorang terhadap sesuatu, apalagi hal yang baru hanya bertahan selama 30 menit.
Sementara itu, studi yang mengaitkan permainan teka-teki dengan fungsi otak dikhawatirkan menjadi alat promosi. Sebagian perusahaan meneliti untuk memberikan klaim luas pada game yang dirilisnya. Game dengan klaim dapat mencegah atau menunda kehilangan ingatan terdengar sangat menarik bagi orang-orang.
.png)
2 weeks ago
7
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2377774/original/009378100_1538998229-Kepala_WHO_AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436537/original/024780900_1765178246-sumar.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436529/original/035596200_1765177082-starlink.jpg)



















