Jakarta (ANTARA) - Selandia Baru menegaskan keinginan untuk meningkatkan status kemitraan menuju Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership) seiring perayaan 50 tahun kemitraan dengan ASEAN.
“Selandia Baru telah lama menjadi mitra bagi ASEAN. Dan tahun ini, saat kami merayakan ulang tahun kemitraan ke-50, kami ingin meningkatkan hubungan ini menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif,” kata Wakil Duta Besar Selandia Baru untuk ASEAN Ben Collins saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Selasa.
Collins menyampaikan bahwa kemitraan antara Selandia Baru dengan ASEAN terdiri dari empat pilar, yakni people (masyarakat), prosperity (kemakmuran), dan peace (perdamaian), dan planet (lingkungan hidup dan keberlanjutan).
Melalui peningkatan status kemitraan, Selandia Baru ingin melakukan lebih banyak kerja sama dalam lima tahun ke depan untuk mengembangkan keempat pilar tersebut, seiring dengan pengembangan Rencana Aksi baru yang telah disiapkan pemerintahannya.
Selain mengincar peningkatan kemitraan, Collins juga mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara ASEAN melalui Perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (ANZFTA) dan juga melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara anggota ASEAN dan lima mitra dagang, yakni Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
“RCEP adalah hubungan ekonomi berkualitas tinggi lainnya dalam pilar ekonomi kami dengan ASEAN. Kami memiliki sejumlah agenda terkait RCEP dalam beberapa bulan ke depan, termasuk pertemuan tingkat menteri pada bulan September yang akan datang di Malaysia,” ucapnya.
Collins turut mengapresiasi peran penting yang telah dimainkan Indonesia di kawasan. Dirinya menilai Indonesia tidak hanya berperan sebagai tuan rumah Sekretariat ASEAN, namun juga berperan penting di kancah global.
Adapun dalam Pertemuan ASEAN-New Zealand Post Ministerial Conference (PMC) di Kuala Lumpur, Malaysia pada awal Juli lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono turut menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama yang berorientasi masa depan dengan Selandia Baru.
Menlu Sugiono mengapresiasi dukungan konsisten Selandia Baru terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan komitmennya terhadap Sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan kerja sama kawasan.
Sugiono juga mengharapkan Selandia Baru dapat mendukung ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang saat ini negosiasinya sedang berlangsung.
DEFA akan menghubungkan lebih dari 680 juta orang dan membuka potensi ekonomi digital senilai 2 triliun dolar AS (sekitar Rp32,8 kuadriliun) pada 2030.
Baca juga: ASEAN-Selandia Baru akan ciptakan kawasan yang terhubung digital
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.