Jakarta -
Pulau bak surga ini menerapkan aturan ketat demi menjaga keasriannya. Hanya 400 orang yang diperbolehkan masuk dalam satu waktu.
Mengutip CNN, Jumat (9/8/2024), Pulau Lord Howe namanya. Kawasan itu memiliki puncak gunung yang hijau hingga pantai berpasir putih dan perairan biru jernih yang penuh dengan ikan berwarna-warni.
Pulau yang berpenduduk sekitar 400 orang dan terletak 598 km di lepas pantai timur daratan Australia itu, pantai-pantainya sepi. Satu-satunya suara yang terdengar saat mendaki melalui hutan hujan dan pegunungannya adalah suara satwa liar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang tidak ada di sini itulah yang memberikan pengalaman sangat unik," ujar Lisa Makiiti, generasi keenam dari pulau ini yang mengelola akomodasi butik Bowker Beach House.
"Ada nilai lebih dari memiliki suatu tempat di dunia yang bekerja secara terbalik dengan tujuan wisata lainnya. Tempat ini tidak lebih besar, hal-hal lebih baik, dan lebih banyak lagi," dia menambahkan.
Rahasia dari lanskap yang masih alami ini adalah sebuah taktik yang hanya digunakan di beberapa tempat lain, yakni membatasi jumlah turis.
Selama lebih dari 40 tahun, Pulau Lord Howe telah menerapkan batasan 400 wisatawan dalam satu waktu dengan menetapkan jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pengunjung.
Hal ini dilakukan untuk melindungi berbagai spesies endemik unik Pulau Lord Howe, yang membantu pulau ini mendapatkan pengakuan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1982.
Meskipun jumlahnya berubah-ubah, namun dengan mempertahankan jumlah tersebut telah meminimalkan dampak lingkungan dan menciptakan pengalaman satu untuk satu pengunjung dengan penduduk setempat.
Tidak mengherankan, itu berarti sulit untuk pergi ke sana. Makiiti mengatakan bahwa Bowker sudah dipesan hingga tahun 2026.
Harga tiket pesawat untuk perjalanan pulang pergi ke Sydney bisa mencapai Rp 10,7 juta. Dan pada puncak musim panas, akomodasi untuk dua orang bisa berkisar antara Rp 3,2 juta hingga lebih dari Rp 48 juta per malam.
"Kebijakan-kebijakan tersebut menunjukkan keinginan bersama untuk memastikan bahwa alam tetap menjadi prioritas yang utama," kata Dean Hiscox, yang mengelola Lord Howe Environmental Tours.
Pulau Lord Howe Australia (CNN)
Lebih dari 85% pulau ini masih tertutup hutan asli, dan sekitar 70% berada dalam Cagar Alam Permanen, yang berarti semua pembangunan dilarang di sana.
Pengunjung sering bertanya-tanya apakah ada tekanan untuk lebih banyak pembangunan. Karena, komunitas lokal secara efektif dibatasi aturan tentang perumahan.
Banyak penduduk yang merupakan keturunan dari pemukim asli yang tiba pada tahun 1800-an.
"Keluarga-keluarga yang telah berada di sini selama lima, enam, tujuh generasi selalu menyadari betapa istimewanya gaya hidup mereka di sini," ujar Ian Hutton, seorang naturalis dan fotografer yang telah tinggal di pulau ini sejak tahun 1980.
"Ada perasaan generasi yang kuat untuk melindungi pulau mereka," kata dia.
(msl/fem)