Liputan6.com, Jakarta Ahmad Dhani dikenal bukan hanya sebagai musisi legendaris, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki kecintaan besar pada sejarah, seni, dan budaya. Hal itu ia wujudkan melalui rumahnya yang sekaligus difungsikan sebagai museum pribadi, tempat berbagai koleksi unik, antik, dan bersejarah dipamerkan. Salah satu bagian yang paling menarik perhatian adalah pendopo yang menjadi simbol keanggunan rumah bergaya klasik Jawa tersebut. Pendoponya menjadi wadah pameran kekayaan budaya serta koleksi barang antik milik musisi legendaris tersebut.
Kunjungan Atta Halilintar bersama tim YouTube-nya ke rumah Ahmad Dhani tidak hanya bersilaturahmi, tetapi juga menjelajahi bagian rumahnya yang begitu ikonik. Di dalam pendopo, Atta dan tim dibuat takjub dengan berbagai benda antik yang tertata rapi, mulai dari perabotan klasik, instrumen musik, hingga barang-barang bersejarah yang bernilai tinggi. Seperti apa potret pendopo rumah museum Ahmad Dhani? Berikut selengkapnya.
Pintu Kaca Patri Bergaya Vintage
Begitu melangkah masuk ke pendopo rumah museum Ahmad Dhani, suasana klasik langsung terasa dari pintu kaca patri bergaya vintage yang penuh detail artistik. Saat pintu terbuka, Atta Halilintar dan timnya langsung disambut dengan pemandangan deretan guci antik tua yang tertata rapi.
Koleksi guci dengan warna hijau khas keramik kuno itu menampilkan kesan elegan sekaligus magis.Penataan yang simetris di atas lemari kayu klasik menambah atmosfer museum pada pendopo tersebut, membuat siapa pun yang masuk serasa melangkah ke ruang pamer benda bersejarah.
Pendopo Rumah Museum Ahmad Dhani Usung Perpaduan Tiga Budaya
Rumah Ahmad Dhani mengusung perpaduan tiga budaya utama yang harmonis: Kolonial, Tionghoa, dan Jawa. Desain interiornya didominasi oleh warna gelap, khususnya hitam, yang berpadu apik dengan ornamen kayu. Kombinasi ini menciptakan kesan klasik, misterius, dan sangat unik, mencerminkan selera seni sang pemilik.
Gaya desain yang dipilih secara jelas merefleksikan kepribadian Ahmad Dhani sebagai seorang seniman. Ia dikenal mencintai sejarah dan estetika klasik, yang tertuang dalam setiap detail rumahnya. Meskipun pencahayaan di beberapa area terkesan temaram, hal ini justru menambah kesan unik dan klasik yang kuat pada keseluruhan bangunan.
Koleksi Barang Antik dan Sentuhan Pribadi Sang Maestro
Rumah museum Ahmad Dhani dipenuhi dengan ratusan koleksi barang antik. Hal ini menjadikannya lebih mirip sebuah museum sungguhan daripada sekadar tempat tinggal biasa. Tak hanya di dalam rumah ini saja, barang antik koleksi Ahmad Dhani juga masih banyak yang tersimpan di gudang lantaran keterbatasan tempat.
"Belum sempat dipasang. Pokoknya ada enam gudang lah. Pokoknya enam gudang isinya barang-barang antik." ujar Ahmad Dhani, menjelaskan penataan barang-barang koleksinya.
Koleksi tersebut sangat beragam, meliputi topeng dan keris tradisional, hingga buku-buku tentang Ir. Soekarno yang menunjukkan minatnya pada sejarah nasional. Terdapat juga foto buyut Ahmad Dhani dari Persia dan koleksi enamel klasik yang menambah dimensi budaya yang luas. Wayang kulit dan wayang golek, lukisan, hingga foto tokoh-tokoh budaya mengisi hampir seluruh sisi ruangan.
Dulunya Lapangan Futsal
Dijelaskan oleh Ahmad Dhani, bahwa tempat ini disebut pendopo dan dulunya merupakan lapangan futsal putra-putranya,
"Jadi ini ini namanya kalau di zaman dulu namanya pendopo.. Jadi pendopo itu tempat buat terima tamu. Jadi ini dulunya ini lapangan futsal zamannya Al dulu masih kecil. Dulunya ini garasi sekaligus lapangan futsal dulu. Jadi itu gawangnya di situ, gawangnya di situ. Terus karena udah gede jadi ya udah jarang lagi. Akhirnya mulai 2014 jadi gudang." jelasnya.