.png)
3 weeks ago
13
Jakarta (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan berharap agar Pos Pengaduan Keimigrasian dapat menjadi inovasi pengawasan dan pelayanan publik sebagai langkah kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat.
"Pos Pengaduan Keimigrasian ini adalah bentuk inovasi pelayanan publik dan pengawasan partisipatif," kata Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Bugie Kurniawan di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan kehadiran pos yang berada di Apartemen Kalibata City itu bertujuan agar masyarakat dapat segera menyampaikan laporan atau keluhan terkait aktivitas orang asing yang diduga melanggar izin tinggal.
Menurut dia, apartemen itu dipilih karena pihaknya ingin meningkatkan mobilitas orang asing di wilayah Jakarta Selatan, khususnya di kawasan padat.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi terhadap Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Prihatno Juniardi beserta seluruh tim pelaksana yang telah menggagas dan mewujudkan program tersebut sebagai bukti nyata sinergi internal dan dedikasi pelayanan publik.
"Pembentukan Pos Pengaduan ini merupakan implementasi langsung dari nilai-nilai Profesional, Responsif, Integritas, Modern, Akuntabel (PRIMA) sekaligus pelaksanaan Perintah Harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Jenderal Pol. (Purn.) Agus Andrianto," ucap Bugie.
Seperti diketahui, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menekankan pentingnya pelayanan berbasis teknologi, pengawasan yang humanis dan efisien, sinergitas antar pihak, serta integritas petugas dalam menjaga pintu gerbang negara.
Oleh karena itu, pengawasan orang asing tidak dapat dilakukan sendiri oleh Imigrasi, melainkan bergantung pada kerja sama erat antara masyarakat, aparat penegak hukum, dan pengelola kawasan.
Dengan demikian, diharapkan pos tersebut menjadi model pengawasan partisipatif yang dapat direplikasi di kawasan lain serta memperkuat citra Imigrasi Jakarta Selatan sebagai institusi yang profesional, humanis, dan berintegritas.
Baca juga: Imigrasi Jaksel ungkap kasus dokumen paspor palsu dan WNA "overstay"
Baca juga: Imigrasi Jaksel deportasi WNA yang bikin onar di Kalibata
Baca juga: Imigrasi Jaksel ungkap WNA Tiongkok jadi buruh ilegal di Cilandak
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
