Pneumonia Masih Jadi Pembunuh Utama Anak, Dokter Ingatkan Tanda Bahaya dari Pola Napas

3 weeks ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Pneumonia masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Penyakit ini merupakan infeksi pada paru yang dapat menyerang siapa saja. Namun, anak-anak dan lansia termasuk kelompok yang paling rentan bila terinfeksi pneumonia seperti disampaikan dokter spesialis anak Kanya Ayu Paramastri. 

Menurut data, setiap tahun lebih dari 725.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal karena pneumonia, termasuk sekitar 190.000 bayi baru lahir.

“Pneumonia adalah infeksi paru-paru atau lebih tepatnya memang radang paru-paru,” ujar dr. Kanya Ayu Paramastri dalam kegiatan Media Session World Pneumonia Day 2025 dengan tema “Unlocking Every Breath: Together Against Pneumonia”, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

Pneumonia disebabkan oleh berbagai kuman, salah satunya adalah bakteri Streptococcus pneumoniae.  Gejala yang muncul bisa bervariasi, mulai dari demam, kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk, hingga nafsu makan menurun dan tubuh terasa lemas. 

Namun, perlu diwaspadai oleh orangtua adalah munculnya tanda-tanda kegawatan atau kondisi ketika anak mulai kesulitan bernapas dan membutuhkan pertolongan segera.

Kenali Tanda Sesak Napas yang Perlu Diwaspadai

Kanya menjelaskan, tanda kegawatan pneumonia bisa terlihat dari pola napas anak. 

“Tapi tanda kegawatannya adalah sesak dalam artian napasnya bunyi, mungkin bisa mengi, bisa tidak. Napas cepat berdasarkan usia soalnya beda-beda,” jelasnya.

Kanya menekankan, orangtua perlu mengetahui batas normal pernapasan anak. 

“Bayi itu kesannya memang lebih cepat daripada kita, jadi jangan ‘cepet-cepet’, ternyata memang hormon bayi seperti itu. Jadi kita harus tahu juga normalnya seberapa,” tambahnya.

Perhatikan Gerakan Dada dan Perut

Selain napas cepat, tanda lain yang perlu diperhatikan adalah gerakan dada dan perut yang kembang kempis, serta adanya tarikan otot di dada saat bernapas. 

“Perut, dada kembang kempis, dan tarikan itu namanya retraksi. Dia berusaha mengembangkan dadanya, paru-parunya itu nggak bisa ngembang normal sehingga dia membutuhkan bantuan otot-otot pernapasannya untuk membuka paru, sehingga terjadi tarikan di dinding dadanya,” ujarnya.

Waspadai Napas Cuping Hidung dan Retraksi

Menurut Kanya, hidung anak yang kembang kempis juga merupakan tanda penting. “Hidungnya kembang kempis, napas cuping hidung. Itu juga merupakan tanda sesak,” katanya. 

Kanya menambahkan, terkadang anak tampak masih aktif dan tersenyum, tetapi tetap menunjukkan tanda sesak yang jelas. 

“Walaupun anak cengangas cengenges, senyum-senyum tuh, tapi tanda sesaknya semuanya ada sebenarnya dan itu orangtua harus aware. Jangan sampai ketipu, padahal mah bengek, sesak,” tuturnya.

Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk tidak menunggu semua tanda muncul sekaligus lalu baru membawa anak ke dokter. 

“Napas cepat, napas cuping hidung, retraksi dinding dada di bawah leher, sela iga, iga bawah atau ulu hati, dan napasnya kelihatan kalau dia struggling, kesulitan bernapas. Kadang-kadang saking sesaknya kepalanya head bobbing juga ada. Kalau bisa jangan nunggu ada semua, salah satu aja, mendingan segera dibawa untuk diperiksakan,” tegasnya.

Pencegahan Pneumonia yang Bisa Dilakukan

Pneumonia memang bisa berbahaya tapi bisa dicegah. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, vaksinasi menjadi langkah penting dalam pencegahan. 

Vaksin pneumokokus dan vaksin influenza dapat membantu melindungi anak dari beberapa jenis pneumonia.

Selain vaksinasi, menjaga kebersihan juga penting. Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, serta biasakan pola hidup sehat seperti tidak merokok, olahraga teratur, dan menjaga asupan makanan bergizi seimbang.

Orangtua juga disarankan untuk menghindari anak dari kontak dengan orang yang sedang sakit, terutama yang mengalami infeksi saluran pernapasan.

Read Entire Article