
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Meskipun kekuatan gempa tergolong salah satu yang terbesar dalam sejarah, dampak gelombang tsunami yang dipicu tidak menyebabkan kerusakan besar, meski peringatan sempat memicu kepanikan di berbagai negara.
Di sepanjang pesisir Pasifik, mulai dari Jepang hingga Amerika Selatan, masyarakat sempat dievakuasi. Di Jepang, penduduk melarikan diri ke atap rumah, sementara di Hawaii wisatawan meninggalkan hotel-hotel pantai. Di Honolulu, kemacetan parah terjadi jauh dari garis pantai.
"Kami punya air, kami punya beberapa makanan ringan, kami akan tetap di tempat yang lebih tinggi," kata seorang warga AS, Jimmy Markowski.
Satu korban jiwa dilaporkan di Jepang, sementara beberapa orang di Rusia mengalami luka-luka, termasuk seorang pasien rumah sakit yang nekat melompat dari jendela demi menyelamatkan diri.
Pusat gempa berada sekitar 120 km dari Petropavlovsk-Kamchatsky, ibu kota regional Kamchatka, yang terletak di sepanjang Cincin Api, zona seismik aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik. Beberapa gempa susulan dengan kekuatan 6,9 skala Richter tercatat kemudian.
Menurut Institut Oseanologi Rusia, gelombang tsunami setinggi hampir 6 meter terdeteksi di dekat wilayah permukiman. Namun, tidak ada laporan kerusakan besar. Di wilayah vulkanik Kamchatka, gunung berapi aktif bahkan dilaporkan mengeluarkan lahar saat gempa terjadi.
Di Amerika Selatan, Kolombia, Peru, dan Ekuador mencabut peringatan tsunami mereka. Sementara itu, Chili masih mempertahankan sebagian peringatan di wilayah-wilayah tertentu.
"Perintah evakuasi tetap berlaku," kata Menteri Dalam Negeri Chili, Alvaro Elizalde. Di beberapa lokasi, gelombang mencapai 2,5 meter.
Di Amerika Serikat, peringatan tsunami untuk Hawaii, Alaska, Oregon, dan Washington telah dicabut. Namun, sebagian wilayah California utara masih berada dalam status waspada.
"Saat Anda kembali ke rumah, tetaplah menjauhi pantai dan jangan masuk ke air," kata James Barros dari Badan Manajemen Darurat Hawaii.
Di Crescent City, California, tsunami setinggi 1,1 meter tercatat. Menurut Diego Melgar dari Universitas Oregon, gelombang sekecil 90 cm pun dapat membawa dampak besar karena volumenya sangat masif.
Di Jepang, peringatan tsunami juga telah diturunkan. Namun, peringatan tetap berlaku di wilayah pesisir Pasifik.
Meninggal saat evakuasi
Seorang perempuan meninggal dalam proses evakuasi di Prefektur Mie, sementara 10 orang lainnya terluka, dan 11 warga dilarikan ke rumah sakit karena gejala kelelahan panas saat berlindung dari tsunami, di tengah suhu ekstrem mencapai 40°C.
Gelombang tsunami setinggi 60 cm tercatat di Hamanaka (Hokkaido) dan Pelabuhan Kuji (Iwate).
Di Iwaki, Prefektur Fukushima, warga kembali mengungsi ke tempat tinggi, mengingat kenangan pahit tsunami 2011 yang menyebabkan bencana nuklir. Di PLTN Fukushima Daiichi, para pekerja mengamati kondisi dari tempat perlindungan tanpa melaporkan anomali.
Meski situasi perlahan kembali normal, otoritas tetap mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi gelombang lanjutan atau gempa susulan. (AFP/Fer/I-1)