
HASIL monitoring yang telah dilakukan BMKG terkait dengan perjalanan tsunami dari sumbernya di Kamchatka, Rusia hingga menyebar ke Pasaran Pasifik sudah tercatat di beberapa lokasi, poin, maupun tsunami guide.
Seperti di wilayah Jepang seperti Kushiro ketinggalan tsunami 10 cm. Kemudian di Hanasaki 30 cm, dan Ofunato, 40 cm. Sementara di wilayah Rusia seperti Nikol Skoe 30 cm dan Petropavlovsk 10 cm. Kemudian yang berikutnya di Kuba sekitar 15 cm.
"Kemudian hasil monitoring aktivitas aftershock yang berhasil di pantau BMKG kita sudah mencatat 18 kali aktivitas kemasusulan di Kamchatka dan sitarnya, dengan magnitude terbesar 6,9 dan magnitude terkecil 5,5," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam konferensi pers secara daring, Rabu (30/7).
Warning atau peringatan kali ini terkait dengan gempa Kamchatka dengan status ancamannya adalah waspada atau kurang dari 1,5 meter. Namun pada kasus-kasus khusus di kawasan yang sangat lokal, pada pantai-pantai yang berbentuk teluk atau corong yang sempit, maka akan memungkinkan terjadinya amplifikasi tsunami sehingga ketinggian tsunami bisa lebih dari 1,5 meter.
"BMKG saat ini akan terus memantau perjalanan tsunami ini, menggunakan tsunami guide dan lebih dari 200 tsunami guide yang dioperasikan oleh Badan Informasi Geospasial," ujarnya.
Daryono juga menjelaskan bahwa gempa Kamchatka dengan Magnitudo 8,7 hari ini bisa dikatakan sebagai perulangan apa yang telah terjadi pada 75 tahun yang lalu. Tepatnya pada tahun 1952, Kamchatka diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 9,0 dan memicu tsunami 18 meter.
Tsunami menerjang kota Savero hingga Kurilsk, Rusia dan menewaskan lebih dari 2.300 orang. (Iam/M-3)