Liputan6.com, Jakarta Napoli membuka lembaran baru bersama Noa Lang, winger asal Belanda yang dikenal skillful dan memiliki kreativitas dalam menyerang. Kehadiran Lang membawa harapan besar, terlebih setelah ditinggal Khvicha Kvaratskhelia ke PSG.
Lang datang dengan rekam jejak yang menarik, yakni hattrick di debut Eredivisie bersama Ajax, jadi idola di Club Brugge, hingga mencicipi gelar dan Liga Champions bersama PSV. Kini, Serie A menantinya, dan Napoli bertanya, bisakah Lang mengisi lubang besar di sayap kiri?
Dengan mahar €25 juta plus €3 juta (sekitar Rp460 miliar), Napoli menunjukkan keyakinan pada Lang. Namun, di balik transfer ini, muncul tanda tanya. Cocokkah gaya flamboyan Lang dengan sistem keras ala Antonio Conte?
Diharapkan Jadi Penerus Kvaradona
Sejak Kvaratskhelia – sang “Kvaradona” – hengkang, Napoli kehilangan sumber kreativitas utama. Winger asal Georgia itu bukan sekadar pencetak assist dan gol, tapi juga ikon dalam pola serangan Partenopei.
Penggantinya? Belum ada yang benar-benar pas. David Neres, Matteo Politano, dan Nicola Zerbin lebih nyaman di sisi kanan, dan kerap dinilai kurang tajam serta inkonsisten.
Conte Butuh Winger Asli
Antonio Conte berusaha mengatasi krisis kreatif itu lewat peran wing-back seperti Leonardo Spinazzola. Namun, wing-back tetap bukan solusi permanen untuk lini serang.
Napoli butuh winger murni yang bisa memberi kejutan. Di sinilah Noa Lang masuk dengan atribut khasnya, yakni improvisasi, keberanian, dan kemampuan duel satu lawan satu.
Tangguh di Lapangan, Keras di Kepala
Lang dikenal sebagai pemain yang tak gentar dan pekerja keras – terinspirasi oleh legenda Belanda, Edgar Davids. Sikap profesionalnya terlihat sejak muda, seperti diceritakan ayahnya yang sering melihat Lang lebih memilih latihan ketimbang bersantai.
Namun, mental baja itu juga bisa jadi bumerang. Di masa lalu, Lang kerap berselisih dengan pelatih karena sikapnya yang eksplosif dan terkadang arogan.
Peran Taktis yang Fleksibel
Dalam formasi 4-3-3 andalan Conte, Lang bisa bermain sebagai inverted winger di kiri. Ia bisa memotong ke dalam, menciptakan ruang, dan membongkar pertahanan dengan dribel atau umpan tajam.
Di formasi 3-4-2-1, Lang berpotensi diberi kebebasan lebih, bahkan bisa berperan sebagai false nine. Gerakannya bisa membantu Napoli menguasai bola dan mengacaukan pertahanan lawan.