Liputan6.com, Jakarta - Alan Shearer mengungkapkan pandangannya soal penampilan Mohamed Salah dalam kemenangan Liverpool atas Brighton. Menurut legenda Newcastle United itu, sang bintang Mesir berada dalam posisi yang “tak punya pilihan” selain menunjukkan performa berkualitas ketika akhirnya diturunkan dan membantu The Reds menang 2-0 di Anfield.
Salah memulai laga dari bangku cadangan setelah melalui pembicaraan internal dengan pelatih kepala Arne Slot. Keputusan itu datang tak lama setelah penyerang berusia 33 tahun tersebut dicoret dari skuad pada laga Liga Champions kontra Inter Milan. Situasi ini menambah panas spekulasi yang mengiringi masa depan Salah di Liverpool.
Penurunan status Salah berawal dari wawancara kontroversial yang ia lakukan, di mana ia mengaku merasa “dikorbankan” oleh klub. Slot kemudian mencadangkannya dalam tiga pertandingan beruntun, yang memicu gelombang diskusi dan kritik, terutama setelah hasil imbang melawan Leeds United awal bulan ini.
Momen Tepat Salah Tinggalkan Liverpool
Dalam podcast The Rest Is Football, Shearer berdiskusi bersama Micah Richards dan Gary Lineker mengenai dinamika yang menyelimuti Salah. Pembahasan itu juga bersinggungan dengan fakta bahwa Salah akan meninggalkan Liverpool sementara waktu untuk bergabung dengan tim nasional Mesir di Piala Afrika (AFCON).
Lineker sempat menanyakan apakah situasi internal Liverpool akan mereda usai cameo impresif Salah kontra Brighton. Shearer menilai kepergian Salah ke AFCON bisa menjadi faktor penenang.
“Yang saya tahu, dia akan pergi selama empat atau lima minggu. Itu mungkin membantu meredakan situasi,” ujar Shearer.
Namun ia menegaskan bahwa terlalu banyak sudut pandang positif dan negatif yang bisa diambil, sehingga spekulasi berlebihan tak diperlukan.
Kepergian Salah Bagus untuk Liverpool
Richards sepakat dengan pandangan tersebut. Mantan pemain Manchester City itu menilai Slot menangani situasi dengan kepala dingin.
“Bagus juga dia pergi sekarang. Slot menangani semuanya dengan sangat baik. Bahkan ketika ada peluang untuk ‘melempar Salah ke bawah bus’, dia tidak melakukannya,” kata Richards.
Ia juga menyinggung sisi manusiawi para pemain bintang. “Salah sempat meluapkan emosinya, dan semua pemain top punya ego.”
Richards memuji dampak instan Salah saat masuk menghadapi Brighton. “Yang terpenting, dia terlihat tajam. Dia seharusnya bisa mencetak gol,” tambahnya, menyoroti peluang yang terbuang meski kontribusinya tetap terasa.
Penampilan Maksimal Salah di Liverpool
Di titik inilah Shearer menegaskan pendapatnya. “Menurut saya, dia tidak punya pilihan. Dia harus tampil baik, kan?” katanya. Lineker meminta penjelasan lebih lanjut, dan Shearer menjabarkannya dengan lugas.
“Setelah apa yang dia katakan, lalu kembali masuk skuad, dia harus berlari, bekerja keras, dan tampil bagus. Meski memang ada peluang yang terlewat.”
Pernyataan Shearer mencerminkan tekanan psikologis yang dihadapi Salah. Setelah polemik dan sorotan publik, satu-satunya cara untuk menjawab keraguan adalah performa di lapangan, dan itu yang ia lakukan, meski tak mencetak gol.
Liverpool sendiri akan melanjutkan perjuangan mereka di Premier League dengan menghadapi Tottenham Hotspur pada Sabtu mendatang. Laga tersebut menjadi ujian pertama The Reds tanpa Salah, yang telah bertolak memperkuat Mesir di AFCON.
Sumber: The Rest Is Football
.png)
12 hours ago
1
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348854/original/087809000_1757904569-marc-bernal-hansi-flick-barcelona.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439915/original/092451700_1765414469-MADRID.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403161/original/069283300_1762318998-Pelatih_Juventus__Luciano_Spalletti.jpg)



















