Liputan6.com, Jakarta - Di tengah era serba digital, hampir semua aktivitas baik bekerja, belajar, maupun hiburan selalu melibatkan penggunaan layar. Tanpa disadari, waktu menatap layar terus bertambah dan menyebabkan mata kita bekerja ekstra keras.
Kondisi ini disebut computer eye strain atau sindrom penglihatan digital. Gejalanya tidak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup sehari-hari.
Contoh kasusnya ketika kita membaca buku digital, terkadang huruf di layar cenderung kurang tajam dan rentan terkena pantulan cahaya. Semua ini membuat mata harus fokus lebih keras agar bisa membaca dengan jelas.
Belum lagi kebiasaan menatap layar dengan jarak atau sudut yang tidak ideal serta postur tubuh yang kaku. Kondisi ini bisa memperparah kelelahan visual.
Faktor lain yang sering terabaikan adalah berkurangnya frekuensi berkedip saat menatap layar. Padahal, berkedip sangat penting untuk menjaga kelembapan permukaan mata.
Ketika kita jarang berkedip, mata menjadi lebih cepat lelah. Inilah mengapa computer eye strain sering disertai rasa terbakar di mata atau penglihatan kabur.
Penyebab Utama Mata Lelah Akibat Layar
Mata kita dirancang untuk melihat objek nyata dalam berbagai jarak, bukan untuk menatap layar digital berjam-jam tanpa jeda.
Saat kita menatap layar, otot mata terus bekerja untuk fokus apalagi jika huruf di layar tidak setajam teks cetak. Pantulan cahaya dari layar, kontras rendah, serta kecerahan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga membuat mata bekerja lebih keras.
Selain itu, banyak orang menatap layar dari posisi yang kurang ideal, seperti terlalu dekat, terlalu rendah, atau tidak sejajar dengan pandangan mata.
Hal ini memaksa tubuh mengadopsi postur yang tidak nyaman, yang bukan hanya melelahkan mata, tapi juga bisa menyebabkan nyeri leher dan bahu. Terlebih lagi jika pengguna memiliki masalah mata yang belum diketahui, seperti rabun jauh atau astigmatisme.
Yang lebih mengejutkan, penelitian menemukan bahwa saat menatap layar, kita berkedip jauh lebih sedikit dari biasanya. Kurangnya frekuensi berkedip menyebabkan permukaan mata menjadi mudah iritasi.
Gejala Umum dan Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai
Computer eye strain tidak muncul tiba-tiba, tapi berkembang seiring waktu. Tanda paling umum adalah mata terasa lelah, berat atau seolah terus-menerus tegang.
Banyak orang juga merasakan mata kering dan perih terutama di akhir hari kerja. Beberapa bahkan mengalami penglihatan kabur saat melihat layar atau saat berpindah fokus ke objek lain.
Selain gangguan penglihatan, gejala fisik lainnya termasuk sakit kepala, leher kaku, dan nyeri bahu. Ini karena postur tubuh yang tidak ideal saat bekerja di depan layar memicu ketegangan otot.
Mata yang terlalu lama bekerja tanpa istirahat juga bisa menyebabkan kesulitan fokus ulang, misalnya ketika melihat ke arah jauh setelah lama menatap layar dekat.
Selain itu, sensitivitas terhadap cahaya terang juga sering dialami yang membuat mata terasa silau dan tidak nyaman saat terpapar cahaya buatan atau sinar matahari.
Jika dibiarkan, gejala-gejala ini bisa memengaruhi fokus kerja bahkan kesehatan mental karena rasa tidak nyaman yang terus-menerus.
Cara Mengatasi dan Mencegah Computer Eye Strain
Kabar baiknya, sindrom mata lelah akibat layar ini bisa diatasi dengan kebiasaan sederhana yang konsisten dilakukan.
Salah satu teknik paling efektif adalah aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu otot mata relaks dan mencegah kelelahan.
Latihan visual ringan juga bisa membantu. Misalnya, mengalihkan fokus antara objek jauh dan dekat secara perlahan beberapa kali atau latihan "figure eight" yaitu mengikuti bentuk angka delapan di lantai dengan mata selama 30 detik ke kanan dan 30 detik ke kiri.
Latihan ini melatih fleksibilitas otot mata dan koordinasi fokus.
Jangan lupakan pentingnya berkedip secara sadar saat bekerja di depan layar. Beberapa orang terbantu dengan melakukan “latihan berkedip”.
Berkedip perlahan dan penuh selama beberapa kali untuk memastikan mata tetap lembap. Selain itu, atur pencahayaan ruangan agar tidak terlalu terang atau gelap dan pastikan posisi duduk agar tubuh tidak tegang.