Pengunjung melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)(MI/Susanto)
USAI lepas status suspend, saham PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) menembus batas auto rejection atas (ARA) selama enam hari berturut-turut. Hal itu disebut mengindikasikan tingginya minat investor terhadap prospek emiten properti dan infrastruktur berbasis di Batam tersebut.
Penguatan saham PURI mendapat tanggapan positif dari kalangan analis pasar. Pengamat pasar modal Purwito Sudjatmiko menjelaskan tren ARA beruntun itu mencerminkan perubahan persepsi investor terhadap fundamental perusahaan.
“Kenaikan ARA selama enam hari berturut-turut bukan sekadar euforia. Ini adalah sinyal kuat bahwa pasar mulai melakukan revaluasi terhadap prospek pertumbuhan PURI. Pipeline proyeknya besar, target kinerjanya agresif, dan momentumnya tepat karena Batam sedang menjadi pusat pengembangan strategis nasional," ungkapnya dalam keterangan yang diterima (13/11).
Saham PURI diprediksi masih akan melanjutkan kenaikan harga berdasarkan minat investor saat ini. Di sisi lain, right issue di pasar modal juga menarik perhatian seperti right issue INET yang direncanakan dengan harga pelaksanaan Rp250/lembar tetapi harga saham di pasar sudah berada di Rp450/lembar.
"Contoh lainnya seperti yang terjadi pada saham BUVA yang melakukan right issue dengan harga pelaksanaan Rp150/lembar tetapi harga saham di pasar sudah berada di Rp950/lembar.” ujar Purwito.
Ia menambahkan rencana aksi korporasi yang sedang disiapkan manajemen PURI berpotensi menjadi katalis besar, terutama jika berkaitan dengan penguatan modal dan ekspansi proyek yang lebih luas.
“Pasar menilai bahwa PURI sedang bersiap memasuki fase transformasi bisnis. Jika eksekusi proyek berjalan sesuai rencana, valuasi PURI berpeluang naik signifikan dalam jangka menengah, analis pasar serta investor percaya bahwa saham yang akan melakukan right issue seperti Saham INET, BUVA, WIFI, PURI secara historis akan mengalami kenaikan signifikan," tambahnya.
Hal tersebut tercermin dalam histori transaksi yang terjadi, baik di pasar reguler maupun pasar nego.
"Terlebih dalam pasar nego dalam beberapa hari terkahir di saham PURI terdapat transaksi nego dalam jumlah besar hingga harga tertinggi transaksi yang dilakukan itu berada di level Rp1.800/lembar,” lanjutnya.
Sebelumnya, manajemen PURI mengumumkan tiga proyek strategis dengan total nilai Rp880 miliar, terdiri dari Monde City Phase II senilai Rp280 miliar, Monde Raffle Business District – Rp100 miliar, dan Tembesi Landed Residential – Rp500 miliar.
Pada 2025, perseroan menargetkan peningkatan pendapatan hingga 837,52%, dari Rp15,12 miliar menjadi Rp141,78 miliar. PURI juga sedang menjajaki peluang untuk memperluas usahanya sejalan dengan arah pembangunan Kota Batam, termasuk potensi keterlibatan dalam pengembangan kawasan yang terkait Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Investor saat ini melihat PURI sebagai emiten yang sedang memasuki fase agresif pertumbuhan. Dengan kombinasi ekspansi proyek, momentum ekonomi Batam, dan potensi PSN, saham PURI bisa menjadi salah satu kuda hitam sektor properti ke depan,” tutup Purwito. (M-3)
.png)
3 weeks ago
12





















