UFA, Rusia (ANTARA) - Tiga orang tewas dalam ledakan di pabrik produksi bahan peledak Avangard di Kota Sterlitamak, Rusia, kata Kepala Wilayah Bashkortostan, Radii Khabirov pada Sabtu.
"Avangard di Sterlitamak, lokasi insiden kemarin, adalah perusahaan dengan kondisi kerja khusus yang menangani bahan peledak. Akibat ledakan yang cukup kuat, satu bangunan hancur... Sayangnya, tiga orang yang semuanya perempuan tewas," kata Khabirov di Telegram.
Ia menambahkan bahwa tim penyelamat berhasil mengevakuasi seluruh korban dari reruntuhan pascaledakan.
Lima orang dirawat di rumah sakit dan pihak perusahaan akan memberikan bantuan kepada keluarga korban tewas, katanya.
"Di antara mereka ada satu gadis kelahiran 2002. Dua dari korban tewas perempuan meninggalkan anak-anak. Pihak perusahaan akan memberikan dukungan dan kompensasi yang diperlukan. Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban," tulis Khabirov.
Ia membantah klaim adanya serangan drone menjadi penyebab insiden tersebut.
"Terkait perusahaan, masih dilakukan penyelidikan. Berbagai klaim menyebutkan bahwa itu serangan drone. Bukan, itu adalah ledakan, dan saat ini penyebabnya masih diselidiki oleh ahli forensik," katanya.
Khabirov menambahkan bahwa pabrik produksi bahan peledak tersebut sudah berusia tua, tetapi hingga kini dinilai masih menjalankan tugas penting bagi negara.
Ia menegaskan bahwa apa pun yang terjadi, "perusahaan tersebut akan terus memproduksi barang-barang yang sangat penting dan dibutuhkan" bagi Rusia.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Baca juga: Empat orang luka bakar akibat ledakan gas di Kiaracondong Bandung
Baca juga: Seorang lansia terluka parah akibat ledakan tabung gas di Jakbar
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.