
BELAKANGAN ini, media sosial ramai membicarakan kulit pisang yang disebut-sebut bisa menjadi “botox alami” untuk menghempaskan kerutan. Banyak yang mencoba mengoleskan bagian dalam kulit pisang ke wajah, berharap mendapatkan kulit lebih kencang dan awet muda.
Namun, apakah klaim ini benar secara ilmiah, atau hanya mitos belaka?
Apa Kata Dermatolog?
Para ahli dermatologi menegaskan bahwa klaim ini tidak terbukti.
Botox medis bekerja dengan cara melemahkan otot wajah sehingga kerutan berkurang. Efek ini hanya bisa dicapai melalui suntikan toksin botulinum oleh tenaga medis berlisensi.
Kulit pisang memang mengandung vitamin (A, C, E), mineral (kalium), dan antioksidan seperti lutein. Namun, tidak ada bukti bahwa zat tersebut bisa menembus kulit secara efektif hingga menimbulkan efek seperti botox.
“Tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim bahwa kulit pisang bisa menggantikan botox. Efek yang diberikan hanya sekadar melembapkan sementara," ungkap Dr. Helen He ahli dari Department of Dermatology, Mount Sinai, New York.
Manfaat Kulit Pisang untuk Kulit
Meski bukan botox, kulit pisang masih memiliki beberapa manfaat kecil:
- Melembapkan kulit secara alami.
- Memberikan sedikit efek menenangkan pada kulit kering atau iritasi ringan.
- Kandungan antioksidannya dapat membantu melawan radikal bebas, meski efeknya sangat terbatas.
Namun, manfaat ini tidak signifikan dan jauh berbeda dari hasil perawatan medis anti-aging.
Risiko yang Perlu Diketahui
Walau umumnya aman, penggunaan kulit pisang di wajah bisa menimbulkan risiko kecil:
- Reaksi alergi pada kulit sensitif.
- Iritasi jika digunakan terlalu sering.
- Tidak ada jaminan kebersihan (kulit pisang bisa terpapar pestisida atau kuman).
Oleh karena itu, jika ingin menggunakan kulit pisang, pastikan kulit sudah dicuci bersih dan lakukan uji coba di area kecil terlebih dahulu.
Kesimpulan
Klaim bahwa kulit pisang bisa menjadi botox alami untuk hempaskan kerutan adalah mitos.
Kulit pisang memang mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk kulit, tetapi efeknya hanya sebatas pelembap ringan, bukan penghilang kerutan permanen.
Jika ingin hasil nyata untuk anti-aging, pilihan yang lebih efektif antara lain:
- Menggunakan retinoid atau vitamin C dalam skincare,
- Selalu memakai sunscreen,
- Atau melakukan perawatan medis (Botox, filler, laser) sesuai rekomendasi dokter kulit. (Z-10)
Sumber
- Verywell Health – Banana Peel Facial: Better Than Botox?
- Glam – Are Banana Peels Better Wrinkle Reducers Than Botox?
- Cleveland Clinic – Botox: What It Is, Procedure, Side Effects & Risks
- Mount Sinai – Department of Dermatology