Kronologi perang saudara Sudan hingga kondisi terkini Oktober 2025

4 weeks ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Konflik yang melanda Sudan sejak April 2023 telah berkembang menjadi perang saudara berkepanjangan, mengubah negara itu menjadi salah satu wilayah dengan krisis kemanusiaan di dunia.

Pertempuran yang awalnya hanya perebutan kekuasaan antara dua faksi militer, kini melibatkan negara luar, menghancurkan kota-kota besar, dan memaksa jutaan warga hidup dalam kelaparan dan pengungsian.

Perang bermula pada 15 April 2023, ketika bentrokan pecah di Khartoum antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dikomandoi Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti).

Kedua pihak saling menuduh sebagai pemicu ledakan dan serangan pertama. Konflik yang awalnya soal perebutan kekuasaan itu kemudian meluas menjadi perang saudara di seluruh negeri.

Seiring berjalannya waktu, muncul dugaan keterlibatan negara lain yang memperparah situasi. Uni Emirat Arab (UEA) dituding memasok senjata kepada RSF, meskipun telah dibantah.

Namun, laporan Dewan Keamanan PBB menemukan adanya peralatan militer buatan Inggris yang disuplai melalui jalur UEA. Selain itu, juga adanya dukungan finansial hingga pasukan bayaran kepada RSF dari UEA.

Baca juga: Pejabat senior PBB sesalkan sikap apatis terhadap kekejaman di Sudan

Di sisi lain, Iran dan Turki diduga mendukung SAF dengan mengirim senjata dan drone tempur melalui penerbangan kargo militer, termasuk Mohajer-6, sejak akhir 2023.

Konflik ini berakar dari sejarah panjang ketidakstabilan politik Sudan. Sejak merdeka pada 1956, Sudan diwarnai ketegangan antara wilayah utara yang lebih makmur dan selatan yang terpinggirkan.

Perang saudara yang berlangsung sejak 1983 berakhir dengan pemisahan Sudan Selatan pada 2011. Namun, kekacauan politik tetap berlanjut di Sudan utara di bawah rezim Omar al-Bashir, yang berkuasa lewat kudeta pada 1989 dan membentuk RSF dari milisi Janjaweed untuk menumpas pemberontakan di Darfur pada 2003.

Kekuasaan otoriter Bashir akhirnya tumbang pada April 2019 melalui kudeta gabungan antara Al-Burhan dan Hemedti. Namun, aliansi keduanya tidak bertahan lama.

Kudeta lanjutan pada Oktober 2021 menggulingkan pemerintahan sipil, menjadikan Al-Burhan sebagai pemimpin de facto, sementara Hemedti menjadi wakilnya.

Perselisihan kemudian muncul terkait integrasi RSF ke dalam SAF dan pembagian kekuasaan di pemerintahan baru. Ketegangan itu yang akhirnya memicu pecahnya perang terbuka dua tahun kemudian.

Baca juga: Utusan Sudan: Dewan Keamanan PBB harus selidiki 'genosida' di Darfur

Sejak pertempuran dimulai, ribuan warga sipil tewas dan jutaan lainnya mengungsi ke Chad, Mesir, serta Sudan Selatan. Banyak wilayah kehilangan akses terhadap listrik, air bersih, dan obat-obatan.

Organisasi kemanusiaan juga melaporkan sebagian besar rumah sakit di Khartoum dan Darfur tidak lagi berfungsi karena hancur atau kekurangan tenaga medis.

Memasuki Oktober 2025 pada Minggu (26/10), kondisi di Sudan semakin memburuk. RSF dilaporkan berhasil merebut kota el-Fasher, ibu kota Darfur Utara, setelah pengepungan selama 18 bulan.

Selama pengepungan tersebut, warga sipil dilarang untuk melarikan diri dan memperoleh makanan serta obat-obatan.

Dalam serangan itu, tercatat 2.200 warga sipil tewas dan sekitar 390.000 orang terpaksa mengungsi. Laporan medis setempat juga menyebut adanya pembantaian massal terhadap warga sipil.

Baca juga: Otoritas Sudan benarkan kematian 2.200 orang di tangan RSF

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article