Workshop ekoteologi bertajuk Peran Guru Madrasah dalam Menjaga Alam Berbasis Ekoteologi Menuju Indonesia Emas 2045(Dok.HO)
KETUA MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi menyebut konsep ekoteologi adalah pemahaman bahwa manusia dan lingkungan memiliki hak yang sama. Masduki menyoroti sejumlah kerusakan lingkungan di Indonesia karena keserakahan yang menyebabkan pemanasan global, deforestasi, bahkan di laut terjadi overfishing.
"Ketika nilai spiritual dilepas manusia menjadi serakah. Sehingga menghadapi kesulitan luar biasa kalau tidak memahami (konsep yang) disebut ekoteologi," kata Masduki dalam Workshop Ekoteologi bagi Guru Madrasah se-Tangerang Selatan di Padepokan ASWAJA, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (13/11).
Masduki mencontohkan konsep ekoteologi dalam menanam pohon menganggap dan menggambarkan bahwa menanam pohon bukan sebagai objek dan subjek, melainkan hubungan antara tanaman dengan sama. Tanaman ialah subjek, begitu pula manusia. Hal itu akan membuat manusia tidak serakah pada alam. Tanaman juga memiliki jiwa yang Allah berikan untuk harmoni, sehingga ada keseimbangan untuk menjadi lestari.
Menurutnya, guru harus memiliki pemahaman mengenai ekoteologi. Pemahaman tersebut diharapkan dapat dibangun kepada muridnya untuk merawat lingkungan. Begitu juga perlakuan terhadap binatang.
"Harus begitu sehingga dari kecil diajari konsep menyayangi binatang untuk kita perhatikan. Dari konsep seperti ini dalam konteks ekoteologi masih abai," tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat merubah cara pandang guru yang bisa merambah kepada para murid generasi muda bangsa yang diharapkan menjadi generasi emas pada 2045. Jika generasi ini diberikan pemahaman yang baik mengenai ekoteologi, tegasnya, maka kondisi lingkungan ke depan akan semakin baik karena cara pandangnya berubah.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama RI Dr Thobib Al-Asyhar mengatakan ekoteologi merupakan program dari Menteri Agama Nasaruddin Umar. Salah satu kepentingannya dalam program ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan seperti menanam pohon.
Selain itu, mengubah mindset masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. "Ini soal perubahan mindset kita, bagaimana mengajarkan anak kesadaran membuah sampah. Maka ada istilah, Indonesia tidak akan maju, selama rakyatnya belum membuang sampah pada tempatnya," ujarnya.
Dia mengajak semua pihak untuk mencintai lingkungan. Karena ketika manusia mencintai lingkungan, maka lingkungan akan mencintai manusia. (M-3)
.png)
3 weeks ago
19




















