Jakarta -
Lenggogeni Faruk, ibunda Saahih Halilintar, angkat bicara menyoal kegagalan putranya menjadi atlet golf dari kontingen Banten pada PON XXI Aceh-Sumut 2024. Lenggogeni Faruk menegaskan putranya sudah berusaha semaksimal mungkin.
"Dia berusaha berkontribusi untuk negara. Nah, jadi kalau dari pihak Saaih, saya sebagai orang tua bersaksi dia sudah maksimal berusaha. Latihannya keras sekali, kesungguhannya, konsisten, komitmen, di situ semuanya sudah," kata Lenggogeni Faruk ditemui di studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).
Dia menambahkan meski Saaih Halilintar sudah menunjukkan usaha dan komitmen yang tinggi, keputusan apakah bisa berpartisipasi dalam PON bukanlah kuasa mereka. Ibunda memuji Saaih sudah berjuang untuk mencapai peringkat nomor satu, meski akhirnya tak bisa berpartisipasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dari kita sudah maksimal dan dia udah jadi nomor satu, tapi ketika tidak bisa diikutkan, ya kita menerima, gitu ya. Tuhan... kami sudah berusaha, hasilnya bukan kita yang nentuin," ungkapnya.
"Cuma memang yang kita mau garis bawahi, Pak Halilintar selalu mengajarkan kita semua termasuk Saaih taat peraturan Tuhan, taat peraturan pemerintah, even kita mengusahakan taat peraturan lalu lintas," beber Lenggogeni Faruk.
Soal telat menyerahkan NPWP dan BPJS yang jadi penyebab kegagalan Saaih Halilintar gagal ikut PON 2024, Lenggogeni menegaskan itu tidaklah benar.
"Jadi kalau yang namanya administrasi, misalnya kita dibilang ada keterlambatan NPWP atau BPJS segala macam, kita nggak ada," jawab ibu sebelas anak itu.
Dia memastikan Saaih halilintar sudah melengkapi administrasi. Terlebih keluarga mereka mendapat penghargaan sebagai keluarga taat pajak, jadi tidak mungkin Saaih Halilintar tak memiliki NPWP.
"Saaih itu sudah lengkap BPJS sudah dari 2018, kalau NPWP dari 2020 dan kita itu mendapat penghargaan sebagai pembayar pajak yang sangat baik," tegas Lenggogeni Faruk.
(fbr/pus)